(43)
•HAPPY READING•
"GUE MINTA JAUHIN DIA, ZIA! DIA ITU BERBAHAYA. DIA ITU PENDENDAM!" Ucap Rassya meninggikan suaranya pada Zia.
Zia yang tangannya memerah akibat pegangan Rassya yang sangat kuat itupun pipinya sudah basah oleh air mata. "ENGGAK MAU! DIA ITU BAIK!"
"Lo kalau dibilangin jangan ngeyel! Gue bilang jauhin ya Lo turutin aja apa susahnya, sih!"
Zia mengingat kejadian beberapa jam lalu, di mana Rassya yang langsung meninggalkan cafe itu serta menggeret tangan Zia begitu saja.
"Lo ngapain deketin sepupu gue??!" Ucap Rassya yang mulai murka.
"Kalian saling kenal? Alio, kamu kenal Rassya?" Ucap Zia bingung.
Namun halnya dengan Alio, ia malah tersenyum. "Jelas! Aku kenal sama dia. Pacar dia kan, orang yang pernah nolak aku."
"Seriously?"
Rassya yang sudah murka itupun memegang kerah kemeja yang dipakai oleh Alio. "LO KALAU GAK TERIMA , AQEELA SAMA GUE. JANGAN BAWA-BAWA SEPUPU GUE KEDALAM MASALAH INI, BANGS*T!!"
"Waw, kebetulan banget. Gue juga baru tau kalau dia sepupu Lo. Menarik juga nih, tapi bukan itu permainan gue saat ini. Beda!"
Rassya melepaskan pegangannya pada kerah Alio, ia menyeret lengan Zia, lalu membawanya pergi.
...
"KAMU KENAPA, SIHH??! DARI TADI KAMU MARAH-MARAH TERUS SAMA PACAR AKU. TERUS SEKARANG TIBA-TIBA NYURUH AKU BUAT JAUHIN DIA, ADA APA??!"
Rassya geram dengan Zia yang tidak mengerti. Ia menjambak rambut nya sendiri. "YA KARENA GUE GAK SUKA SAMA ORANG ITU!"
"Aku udah dewasa, aku bebas memilih siapa yang pantas buat aku, kamu cuma sepupu, jangan terlalu ngatur aku." Ucap Zia menusuk.
Rassya terkekeh. Bukan kekehan yang biasanya terlihat manis, namun kini terdengar kekecewaan. "Tapi bagi gue, Lo masih kecil, Zi."
"Aku sama kamu masih tuaan aku. Aku udah dua puluh tahun, sedangkan kamu masih tujuh belas tahun. Walaupun sikap aku kaya anak kecil."
"Kalau kamu masih minta aku buat jauhin dia, mending kita asing aja, kaya dulu. Gimana? Deal?!"
Rassya mengerang. "ARGHHH! BEGO LO, ANJ*NG!!" Ucap Rassya lalu meninggalkan Zia begitu saja.
Didepan pintu cafe itu, Alio berdiri sembari melipat kedua tangannya. Ia tersenyum puas, melihat keduanya bertengkar, walaupun itu bukan bagian dari rencananya.
**
Aqeela dengan ogah-ogahan pergi menjalankan rutinitas sehari-hari. Kerja.
Akan jadi seperti apa dia saat bertemu Alio nanti. Dunia ini memang sangat sempit.
Selalu ada saja masalah yang menghampirinya.
"Oyenn, kamu jagain rumah aku ya. Jangan sampai dibawa sama keong, oke??!" Ucap Aqeela lembut, sembari mengelus-elus kepala kucing itu. Kucing itu hanya mengeong.
"Miawww..."
"Miaww..."Kucing itu menjawab seakan mengerti perkataan Aqeela.
"Bagus. Kamu juga harus doain aku semoga baikan sama Rassya, tuan kamu, tuh! Dia kecewa sama aku, huhuhuhhu."
"Yaudah aku tinggal, ya."
Aqeela kini tengah berjalan menuju cafe Alio. Ia berjalan santai. Tak lama ponselnya terus saja bergetar. Saat ia cek banyak notifikasi masuk, hanya karena satu foto, ponselnya terus saja bergetar. Jika begini mending ia tidak mengikuti perkataan Farrell tadi.
"Dengan cara Lo post foto Lo gini, Lo bisa lihat, Rassya cemburu enggak. Walaupun dia kecewa, gak mungkin dia rela biarin Lo post foto Lo sendirian di Instagram." Ucap Farrell.
"Farrell sialan!"
Ting
@rrsyyaaa. Hpuss skrng!
Satu komen membuat Aqeela senyam-senyum sendiri. Ia pun membalas komen itu.
@qla_Resdya Jaminan?
"Dia marah enggak ya, aku jawab gitu? Gue keterlaluan banget ya? Gue udah bikin dia kecewa eh malah bikin dia cemburu, eh tapi btw dia cemburu gak si!" Monolog nya.
Setelah menempuh jarak sejauh 2000 km, eh enggak bercanda.
Setelah menempuh jarak dalam waktu 10 menit, kini Aqeela pun sampai di cafe tempat ia kerja. Ia pun langsung mengambil apron. Ia tak lupa menyapa teman kerjanya.
"Kamu cuti kok gak bilang-bilang?" Ucap Manda.
"Hehe, biasa gak enak badan."
"Eh kamu tau gak, pemilik cafe ini, sekarang udah gak misterius, dia ganteng banget MasyaAllah."
Aqeela tersenyum kikuk, "hehe iya."
"Yaudah kamu layanin deh pembelinya."
Namun dari arah kanan ia bertemu dengan Alio.
"Haii, ketemu lagi ya?"
"Gue cuma mau kerja, jangan bikin gue emosi karen lihat muka Lo ya!"
"Santai girl. Gue cuma nyapa aja, hahaa."
****
"ARGHH! SIALAN SIALAN SIALAN! AQEELA GILA! LO MANCING GUE??!"
"LO BIKIN GUE MARAH SAMA KOMENAN LAKI-LAKI DIPOSTING LO, ANJ*NG!"
"INI APA LAGI! PAKE CAPTION SINGLE LAGI!"
Rassya uring-uringan sendiri. Bagaimana bisa ia cemburu hanya karena satu postingan itu, itu bukan Rassya sekali.
Niat hati ingin menjauh karena kecewa, tapi tidak tahan karena komenan para laki-laki itu, ia Rasanya ingin mengulti para laki-laki dengan postingan nya, foto ia dengan Aqeela. Tapi tidak! Ia tidak akan melakukan itu!
Para wanita memang bisanya bikin cemburu saja!
"Enggak! Gue gak akan ngelakuin itu! Enggak akan!"
Rassya kini hanya berguling-guling di atas kasur king size nya. Ia berguling-guling, sembari marah-marah tidak jelas.
Ada asap tak kasat mata yang keluar dari dalam hatinya. Hatinya terbakar oleh rasa cemburu. Ia dibutakan oleh rasa cintanya pada Aqeela, seakan ia lupa habis dikecewakan oleh Aqeela, pembohong terbesar. Ia dibohongi oleh temannya sendiri waktu kecil, seakan ia lupa semuanya. Tapi sekarang ia tahu cintanya lebih besar dari semuanya, ia tidak bisa menjauh lama-lama.
"Nggak! Lo udah dikecewain dia. Jangan maafin gitu aja, biar dia berjuang, bukan cuma Lo aja yang effort!"
"GUE HARUS BISA TAHAN RASA CEMBURU DAN KANGEN GUE KE DIA!" Ucap Rassya menggebu-gebu.
•BERSAMBUNG•
HAII TEMANNN
KARENA MINGGU KEMARIN AK CUMA UP 1×, JADI MINGGU INI AKU UP 3× AJ YA BUAT GENAPIN MINGGU KEMARIN..
TERIMAKASIH....
MAAF KALAU NGEBOSENIN :(
16-04-23
KA
KAMU SEDANG MEMBACA
kesayangan AQEELA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] [Vote dan komen, juga yaa!!] JANGAN JADI SILENT READER, OKE? Aqeela Auresdya, gadis dengan tiga luka di masa lalu, bertemu dengan Rassya Argamahendra, cowo yang cuek dan dingin jika bersama orang lain. Jika ia sudah menganggap...