22. Ngelamar kerja

180 23 0
                                    

(22)

•H A P P Y  R E A D I N G•



"Gua tadi dikirimin brosurnya sama papa gue lewat WhatsApp. Soalnya mau ngambil brosurnya gue keburu telat, hehe." Ucap Saskia.

"Nggak pa-pa, coba Lo kirim fotonya ke gue."

Saskia mengangguk. Lalu meneruskan foto itu pada nomor Aqeela.

"Oh alamat ini. Yaudah makasih ya, Sas. Gue duluan, kalau Rassya nyariin, bilang aja, Aqeela mau ketemu temennya." Ucap Aqeela pada Saskia. Lalu melambaikan tangannya.

Saskia pun membalas lambaian tangan Aqeela, dan tersenyum.

***

Disinilah Aqeela sekarang, cafe yang dimaksud oleh Saskia. Didepan sana terdapat Baner bertuliskan 'Cafe Alio.'

Cafe itu terdesain sangat menarik perhatian pengunjung.

Aqeela yang baru saja menginjakkan kakinya didepan cafe saja sudah menganga. Aqeela mulai melangkah masuk. Ia bertemu dengan pegawai cafe itu. Ia pun bertanya, "Permisi mbak."

Pegawai perempuan itu sangat cantik, menurut Aqeela. Pegawai itupun tersenyum. "Ada apa ya mbak?"

"Mbak, saya boleh bertemu dengan bos mbak? Pemilik cafe ini."

Pegawai itu lantas mengantarkan Aqeela kepada sebuah ruangan. "Terimakasih mbak."

Aqeela mengatur nafasnya sejenak. Lalu mengetuk pintu.

"Masuk."

Aqeela pun memasuki ruangan itu.

"Selamat sore pak." Sapa Aqeela. Pemilik cafe itupun membalikkan kursinya.

"Selamat sore."

"Sebelumnya perkenalkan nama saya Aqeela Auresdya, saya masih menginjak di sekolah menengah atas."

"Baiklah, maksud kedatangan anda kesini?"

"Saya ingin melamar kerja disini. Walaupun saya belum punya banyak pengalaman, tetapi saya akan berusaha semaksimal mungkin."

"Baiklah, saya tidak perlu menginterview anda. Anda langsung saya terima."

Aqeela yang masih cengo itupun menjabat tangan pemilik cafe itu. "Pak. Bapak, bercanda?"

"Tidak. Mulai hari ini anda sudah bisa bekerja. Anda shift malam. Saya memberi anda kepercayaan, jadi tolong jangan kecewakan saya." Ucap pemilik cafe itu tegas.

"Dan perlu anda ketahui, cafe ini yang mengelola anak saya. Nanti anda akan tahu sendiri."

"Baiklah."

"Ya. Tolong terima ini, kertas ini berisi perjanjian saya dengan anda, serta peraturan-peraturan selama anda bekerja disini. Jika setuju tolong tandatangani."

Aqeela mengangguk, lalu mengamati kertas yang baru saja pemilik cafe itu berikan. Lalu setelah ia lihat, tidak ada kejanggalan, lalu ia pun menandatangani kertas itu.

kesayangan AQEELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang