{76} Its Called Love I {76}

1K 58 6
                                    

.

.

.

Nena mengerjap memandang coffe shop kecil di hadapannya. Meski kecil tapi coffe shop itu ramai oleh pengunjung. Baik di dalam maupun di meja-meja luar.

"Disini?" tanya Nena menoleh.

Darga mengangguk lalu mengajak Nena masuk. Laki-laki itu menggenggam erat tangan Nena. Sepengelihatan Nena, coffe shop itu cukup luas juga. Meja dan kursi tertata rapi. Ada meja bar yang mengelilinginya. Beberapa barista tampak sibuk meracik kopi membuat aromanya menguar dimana-mana.

Begitu Darga dan Nena masuk ke dalam, beberapa orang langsung menyapa Darga dengan ramah. Darga balas menyapa. Nena tiba-tiba merasa malu karena semua orang disini terus menatapnya penasaran.

Nena tak bisa menyembunyikan raut pipinya yang memerah saat Darga memperkenalkannya sebagai tunangan laki-laki itu--yang datang dari Indonesia. Nena hanya tersenyum saja saat orang-orang itu ganti menyapanya ramah.

Seorang laki-laki tinggi berkacamata datang menghampiri Darga dan Nena. Laki-laki itu tersenyum ramah.

"Hi Edward, I'm glad you finally come." namun laki-laki itu lalu terlihat murung. "I really regret this is your last day. But, i hope you have a nice day in here, always."

"Thank you David," Darga tersenyum lalu menoleh pada Nena. "Love, ini David, owner disini." Nena segera tersenyum pada David. "David, this is Yerina, my fiancee from Indonesia."

David segera mengulurkan tangan. "Oh, nice to meet you Yerina."

Nena menyambutnya. "Nice to meet you too."

David menatap Darga. "Your fiancee is very beautiful. You must really love her, right?"

Darga mengangguk. Menatap Nena penuh cinta. "Of course."

David hanya tertawa. Lalu menyuruh Darga segera mengganti bajunya dan mulai bekerja.

"Love, kamu tunggu disini ya. Aku ganti baju di dalem bentar." Darga menyuruh Nena untuk duduk di meja bar.

Nena tampak keberatan, tapi Darga berkata dia hanya sebentar. Membuat Nena menurut saja. Nena menghela nafas, lalu menatap coffe shop yang semakin ramai.

Tak lama kemudian Darga muncul lagi. Sudah berganti pakaian mengenakan kemeja putih dan apron barista sebatas pinggang. Nena berani bersumpah, bahwa Darga terlihat sangat tampan saat ini. Membuatnya tak tahan untuk tak menjepret laki-laki itu.

Darga datang bersama seorang laki-laki tinggi yang tampan, berambut blonde. Laki-laki itu tersenyum ke arah Nena. Nena membalas canggung.

"Love, kenalin ini Max, temenku yang kuceritain waktu itu." Nena hanya mengangguk-angguk menatap Max. "Max, this is Yerina, my fiancee from Indonesia."

Max segera mengulurkan tangan. "Hello, i am Maximillian, but you can call me Max. Nice to meet you, Edward fiancee."

"Nice to meet you too, Max." Nena balas menjabat tangan.

Setelahnya Darga mulai bekerja. Sibuk dengan cangkir dan coffe-maker dihadapannya. Dan Nena baru pertama kalinya melihatnya seperti ini. Membuat Nena kembali jatuh cinta pada lelaki itu. Nena jadi tak tahan untuk tak mengirimkan foto Darga yang tampan pada Janetta.

Tante Je

Duhh, gantengnya anak Tante...

Me

Darga lg parttime di coffe shop, Tante... 🥰🥰🥰

Tante Je

Hah? Darga kerja?!

You Make Me BetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang