.
.
.
Nena bersemangat sekali hari ini. Bagaimana tidak, karena akhirnya dia bisa berjalan-jalan menikmati keindahan Praha. Sejak bangun tidur tadi, Nena sudah menyuruh Darga untuk segera bangun dan bersiap. Dia juga sudah memanaskan kare ayam yang dibuatnya semalam, untuk mereka sarapan.
Nena mendengus tak sabar saat duduk di depan tv. Masalahnya, dia sudah siap dari tadi. Nena sudah terlihat cantik dengan kemeja ungu kotak-kotak. Rok hitam sebatas lutut. Rambutnya tergerai manis dengan sebuah jepit. Dan kakinya terlapisi boots yang sangat cantik. Ah, dia sudah sangat cantik. Tapi Edwarganya tetap lama! Apa sih yang sedang dia lakukan di kamar? Nena menatap sengit ke arah pintu.
"Dar, cepetan! Itu sarapannya udah aku siapin. Kamu ngapain sih?!" teriak Nena kesal.
"Iya, iya, bentar!" balas Darga berteriak dari dalam kamar.
Tak lama kemudian Darga keluar dari kamar, mengenakan kaos putih tanpa lengan. Darga menyampirkan jaket denimnya lalu menarik kursi, bersiap sarapan.
"Kamu nggak makan dulu, Love?" Darga mengernyit heran saat Nena tak segera duduk di sampingnya.
Nena berdecak lalu menghampiri Darga. Duduk malas di sebelah laki-laki itu. "Aku udah makan duluan!" sungutnya.
"Kok nggak nungguin aku?" protesnya.
Nena mengerucut sebal. "Habisnya kamu lama!"
Darga meringis lalu tertawa. "Ya maaf, Love. Lagian kamu semangat banget sih, mau jalan-jalan?"
"Iya lah!" Nena lalu mengeluarkan ponselnya dan berselfie ria. Sesekali memotret Darga diam-diam. Lalu mengirimkan foto laki-laki itu kepada Janetta dan Hirla.
Tante Je
Selamat bersenang-senang syg
Nikmati aja wkt disana
🥰🥰🥰
Me
Oke, Tante.
😊😊😊
Lalu ada juga balasan dari Hirla. Perempuan itu mengirimkan foto selfinya dengan Arroyan dan Gatra. Sepertinya sedang bersantai di rumah.
HirlaKwang
Cie, Nena...
Ditunggu oleh2nya ya aunty...
😉😉😉
Me
Siap baby G!
😚😚😚
"Kamu kenapa ketawa-ketawa begitu, Love?" Darga yang baru selesai makan mengernyit heran melihat Nena cekikikan sendiri.
Nena lalu menunjukkan layar ponselnya pada Darga. "Lagi chatingan sama Hirla."
Darga tersenyum menatap foto Gatra. "Anaknya Oyan udah bisa apa aja sekarang?"
"Udah bisa jalan lah, Dar. Kan udah setahunan. Tapi jalannya masih oleng gemesin gitu. Lucu."
Darga yang mendengernya hanya mengangguk-angguk. Lalu matanya menatap Nena lekat. "Entar kalo kita punya anak, kira-kira bakal mirip siapa ya, Love?" gmamnya tanpa sadar.
Nena yang mendengarnya menurunkan ponsel. Rautnya memerah tanpa dia sadari.
Tapi Nena segera berdeham malas. "Ish, malah ngomongin anak! Nikah aja belum, Dar!" Nena malah mendorong-dorong tubuh Darga. "Udah ah, buruan kelarin makannya! Aku nggak sabar mau jalan-jalan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Make Me Better
RomantizmBagi seorang Edwarga Jianno Leon, Chikita Yerina tak lebih dari seorang sekertaris dan assisten yang bisa diandalkan. Namun hari-hari yang mereka habiskan bersama membuat Darga menyadari jika kehadiran Nena memiliki makna lebih dari itu. "Salahnya...