Karena mengganggu pengendara yang lain mereka akhirnya disuruh Polisi menepi di pinggir jalan. Pertanyaan demi pertanyaan dari polisi keduanya jawab sejujurnya.
Sungguh, Ary begitu terganggu oleh tatapan pria blasteran cina yang seakan ingin menelanjanginya. Dia lalu tersenyum pada Polisi didepannya, "Jadi berapa denda yang harus saya bayar?"
Namun Polisi menggeleng dan senyum ramah dia bentuk di bibirnya, "Tidak perlu, Kalian tinggal menyelesaikan urusan kalian, Saya permisi"
Ary mengulas senyum manisnya, "Terima kasih Pak"
Mengangguk, Polisi itu pun berlalu dari sana.
Raut senang Ary langsung hilang ketika dia menghadap Johan, "Bisakah kamu berhenti menatapku seperti itu?"
Johan salah tingkah lalu tertawa canggung, "Hahaha... Aku minta maaf membuatmu terganggu" Menurutnya Ary yang dihadapannya ini berbeda jauh dari Ary yang dulu, Aksen dewasa lebih terlihat jelas padanya.
Rahang tegas dengan bentuk wajah oval, Bibir merah muda, Hidung mancung serta mata almond ini tidak akan pernah hilang dari ingatannya meski sekeras apapun Johan menghapus memori otaknya.
Ary mendesah kasar, "Jadi berapa kerugian yang aku harus bayar?"
Lelaki didepannya seketika menggelengkan tangan, "Ah tidak perlu! Lagipula mobilku hanya mengalami luka gores kecil"
Jawabannya membuat Ary semakin resah, "Aku tidak mau berhutang kepadamu, Jadi sebutkan saja dan aku akan membayarnya" Dia merogoh kantung celana dan membuka dompetnya.
"Aku juga tidak butuh uangmu, Tapi jika kamu ingin mengganti rugi... Berkenankah kamu makan siang bersamaku?"
Pemuda 24 tahun itu seketika batal mengambil kartu lalu memandang Johan penuh sarkas, "Mungkin tabrakan kecil tadi membuat posisi otakmu bergeser? Apa kita seakrab itu sampai kamu berani mengajakku makan siang bersama?"
Mengerti akan kalimat ejekan kasar Ary, Johan tersenyum kecut, "Ary aku... Aku sungguh-sungguh minta maaf atas apa yang aku lakukan kepadamu 3 tahun yang lalu"
"Jangan membahas masa lalu, Cepat dan beritahu berapa kerugianmu, Aku sedang buru-buru" Ary mendesak. Dia sangat tidak nyaman berlama-lama dengan pria ini, Luka hatinya yang telah pulih kini harus menganga lebar dan terus mengeluarkan darah, Rasanya perih.
Johan sedikit menurunkan kepalanya ke bawah, Menunduk, "Sebenci itu kamu kepadaku?"
Lalu kekehan bernada sinis menyapa indera pendengarannya.
"Aku tidak membencimu, Sama sekali tidak. Aku hanya bertanya-tanya mengapa Tuhan kembali mempertemukan kita disaat bayang-bayangmu telah lenyap dari kehidupanku, Apa tuhan sengaja membuatku sakit?"
Ary terkesiap saat Johan dengan berani menggenggam tangannya, "Apa yang kamu lakukan! Lepaskan tanganku!" Dia memberontak.
Tetapi Johan menolak dan menatap mantannya sendu, "Tidak, Ary aku mohon ayo makan siang bersamaku. Banyak hal yang aku rindukan darimu"
"Cih! Omong kosong! Lepas atau aku tidak segan-segan untuk menghajarmu!" Ancam Ary.
"Lepaskan papaku olang jahat!!"
Sontak keduanya beralih pada bocah yang kini tengah memukul-mukul kaki Johan.
"Siapa anak ini? Apa dia anakmu? Sejak kapan kamu menikah?" Tanya Johan bertubi-tubi.
"Bukan urusanmu sialan!" Dengan kasar Ary menghempas genggaman Johan kemudian menggendong bayinya, "Jika kamu tidak ingin aku mengganti rugi, Baiklah! Selamat tinggal, Tuan Gong Steve Johan!" Lalu masuk kedalam mobilnya dan melaju ke jalan raya meninggalkan Johan dengan sejuta pertanyaan di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)
Romance(TAMAT DI PDF DAN BISA JUGA BELI DI APLIKASI KARYAKARSA!)😁 Malam setelah merayakan Anniversary yang ke 4 tahun dengan kekasihnya, Paginya Ary menemukan dirinya di kamar asing dalam keadaan bugil dan keperjakaanya hilang!! Hatinya hancur lebur menge...