Keesokan harinya...
Begitu diturunkan Daddy-nya, Bayi langsung berlari dengan kaki gemuknya, "Kakek buyut! Aku pulang!" Dia menerjang kaki sang kakek buyut.
Pria tua itu tersenyum haru dan berjongkok untuk memindahkan Zartin ke pelukannya. Tapi sesuatu seketika berbunyi, Kakek Darta meringis mengelus-elus punggungnya.
"Kakek buyut kenapa? Apa Zal belat?" Bayi memandang lugu kakek buyutnya.
"Ahahaha... Kakek buyut tidak apa-apa, Kakek buyut senang kamu sehat kembali" Sebenarnya pria tua itu sedang menahan rasa sakit di punggungnya yang hampir patah akibat menggendong cicit gemuknya.
Singar dan Panji menunjukkan wajah datar, Bersamaan dua sepupu itu berkata, "Kakek berbohong"
Kakek Darta dengan tajam melirik dua cucunya, "Siapa yang kalian sebut pembohong? Pria tua ini sangat jujur!"
"Itu benal!!" Zartin bersemangat, Dia bahkan mengeratkan kakinya di pinggang Kakek buyutnya hingga bunyi seperti retakan tulang terdengar keras.
"Ouch!"
Punggungnya yang malang...
"Pffftt...!" Panji segera memalingkan muka sambil menahan tawa. Bahkan Singar pun tidak bisa menyembunyikan kelucuan di roman mukanya.
Geram, Ary menginjak keras sepatu Singar, "Berhenti tersenyum seperti itu!"
Singar mengigit bibirnya, Langsung diam sambil mengangguk-angguk patuh.... Mirip seekor Singa yang ketakutan.
Panji menepuk pundak atasan sekaligus kakak sepupunya, "Yang kukenal, Presiden SERSA selama ini sangat terhormat dan disegani. Tapi aku tidak menyangka hanya dalam hitungan bulan kamu telah ditaklukkan kakak ipar, Jadi berjuang-Aahh!! Kakiku! Sepupu brengsek!" Panji melompat-lompat memegangi satu kakinya.
Ary dan Geremi cepat-cepat menghampiri kakek Darta, "Kakek tidak apa-apa?"
"Jangan memaksakan diri untuk menggendong Zartin, Kakek. Selama tinggal disini bayi bertambah gemuk dan berat. Jadi berikan Zartin padaku" Tambah Ary khawatir.
Zartin menekuk wajah, "Aku tidak gendut!"
Dengan perasaan gatal pipi bayi dicubitnya, "Kamu masih mengelak? Apa perlu aku menimbang berat badanmu huh? Dan lihat apakah timbangan akan rusak atau tidak karena bobotmu"
Namun bayi masih membantah, "Zaltin tidak gemuk, Aku sehat! Buktinya kakek buyut mampu menggendongku!"
"Itu benar, Ary. Pria tua ini sangat mampu menggendong Zartin, Kakek tidak akan membebani cucu menantuku yang sedang hamil muda" Kakek Darta membela cicitnya.
Mendengar itu, Sontak Ary melihat suami palsunya, "Kamu yang memberitahu?"
Singar menaik turunkan kepalanya.
Lalu Ary kembali menatap Kakek Darta bersama binar di matanya.
Untuk suatu hal Singar merasa tidak nyaman akan ekspresi wajah suaminya yang mencurigakan.
"Jadi, Jika Kakek sudah tahu... Apa itu artinya aku dan Singar tidak jadi berbulan madu?"
Penasaran? Silahkan lanjutkan membaca di aplikasi Karyakarsa ☺️ linknya sudah saya taruh di wall paling atas saya😊

KAMU SEDANG MEMBACA
HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)
Romance(TAMAT DI PDF DAN BISA JUGA BELI DI APLIKASI KARYAKARSA!)😁 Malam setelah merayakan Anniversary yang ke 4 tahun dengan kekasihnya, Paginya Ary menemukan dirinya di kamar asing dalam keadaan bugil dan keperjakaanya hilang!! Hatinya hancur lebur menge...