25. Tidak Boleh Cium

1.1K 70 1
                                    

"Jangan harap!!"

Brak!

Singar dan Panji berkedip-kedip. Keduanya berada di luar rumah, Mereka diusir.

Panji menoleh ke kakak sepupunya dalam ekspresi sebal, "Sekarang apa yang akan kita lakukan? Kita telah diusir karena kamu sama sekali tidak sabar!"

Lelaki blasteran Amerika hanya diam, Enggan membalas perkataan Panji. Hela nafas, Kemudian menjentikkan jarinya.

Hanya sekejap dihadapan mereka dipenuhi 4 pria berjas gelap lengkap dengan kacamata hitam, Bibir mereka benar-benar lurus tanpa satupun lengkungan di situ.

Rahang Panji jatuh untuk sementara waktu dan menunjuk 4 pria itu sambil memandang kakak sepupunya, "Hey! Sejak kapan kamu menyimpan mereka di rumah Papa anakmu?!" Teriaknya frustasi.

"Kemarin malam"

Panji memijat pangkal hidungnya, Otaknya terasa ingin pecah, "Kamu gila! Beruntung mereka tidak menyadari kehadiran anak buahmu kalau tidak... Mungkin mereka mengira sedang diincar oleh penjahat! Lihatlah wajah-wajah ini, Sama datarnya denganmu!"

Satu dari 4 pria berjas gelap menghadap Singar, Dia membungkuk hormat, "Ada apa tuan?"

Singar menunjuk ke belakangnya, Tepatnya pintu rumah yang kini tertutup rapat. Dia berkata, "Tangkap mereka"

"Baik Tuan!!" Jawab mereka serempak.

Ucapan Panji membuat Singar tertegun lalu memperingati anak buahnya, "Senyum"

Mereka mengangguk kemudian mengulas senyum yang terlihat sangat mengerikan menurut Panji. Kamu banyangkanlah seorang pria berotot yang memiliki muka datar dipaksa agar tersenyum.... Anak kecil akan menangis keras bila melihat ini!

Brak!

Tidak perlu 4 pria. Cukup satu pria dengan sekali tabrak, Pintu rusak.

Pemuda 24 tahun yang tengah menonton TV membelalakkan mata almondnya.

Keripik terjatuh dari mulut Bayi. Dia membuang bungkus keripik kentangnya sembari berseru, "Paman hebat!!" Dan bertepuk tangan girang.

"..."

Ary mencubit telinga bayinya, "Mereka orang jahat! Untuk apa kamu memuji penjahat?!"

Zartin menjadi gugup, "Pe-Penjahat?"

4 pria berjas gelap segera mengulas senyum terbaiknya sesuai perintah bos mereka.

Ketakutan bocah keturunan Amerika itu memudar, Pemikirannya berubah saat melihat senyum mereka. Orang baik adalah orang yang suka tersenyum!

Dia pun membantah Papanya, "Bukan! Meleka telsenyum, Itu tandanya olang baik!"

Sang Papa memutar matanya. Cukup sudah, Ary menghembuskan nafas berat, Tidak ingin berdebat dengan bayinya untuk sekarang.

Memunculkan wajah masam, Dia bertanya kepada 4 pria berjas gelap, "Apa mau kalian!?"

Tidak satupun dari mereka yang menjawab pertanyaan si pemuda. Langkah kaki mereka justru semakin mendekat.

"Jangan mendekat!" Peringatnya. Dengan cepat menyembunyikan bayi di belakangnya.

Akan tetapi 4 pria terus melangkah seakan mereka tidak mendengar peringatan.

Amarah Ary naik, Siapa yang berniat mencuri di rumahnya pada pagi hari?!




















Penasaran? Silahkan lanjutkan membaca di aplikasi Karyakarsa ☺️ linknya sudah saya taruh di wall paling atas saya😊

HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang