"Karyawanku yang tampan, Selamat atas pernikahannmu!" Ary bermaksud memeluk Larry tapi kerah belakang bajunya ditarik, Dia mundur beberapa langkah.
Ary menepis tangan Singar lalu memandangnya tajam, "Ini pelukan terakhir, Oke? Setelah ini aku tidak bisa lagi memeluk pria milik orang lain, Suami bodoh!"
"Papa tidak boleh belkata sepelti itu pada Daddy!" Zartin yang dipeluk Daddy-nya terlihat membela.
Wajah Ary datar, Dia mencubit kedua pipi bayinya, "Kamu ingin berkhianat kepada Papamu sendiri hmmm?"
Cekikikan geli, Zartin dengan malu menyembunyikan mukanya di leher Daddy-nya.
Pada akhirnya Ary tidak bisa memarahi suami palsu dan anaknya jadi dia segera memberikan hadiah pernikahan, Memeluk sebentar dua pasangan itu sebelum kembali ke kursi tamu dimana Panji dan Erik sedang menjaga si kembar.
"Terima kasih sudah menjaganya, Sekarang kalian boleh menghampiri Larry dan Geremi di panggung"
Panji tertawa kecil, "Apa yang kakak ipar bicarakan? Bagaimanapun si kembar merupakan keponakanku juga"
Ary tersenyum tipis, "Ya" Dia berpikir apa nanti Panji masih akan memanggilnya dengan sebutan 'Kakak ipar' setelah dia dan Singar bercerai?
Hingga sesi foto tiba. Ary tidak memiliki nyali untuk beranjak dari tempat duduknya, Dia merasa tidak pantas berfoto-foto bersama mereka.
Singar menyadarinya dan bergegas menghampiri sang suami yang menunggu dua bayi mereka dengan sabar.
"Ayo"
Ary menggeleng pelan, "Tidak, Aku tidak pantas"
"Ayo" Kali ini Singar menarik tangan suaminya agar bangkit dari kursi.
Namun pemuda juga menarik tangannya berlawanan, "Tidak, Aku tidak mau"
Menghembuskan nafas pelan, Dalam sekali sentak, Ary berada di gendongan pengantinnya.
"Sing-Sayang! Turunkan aku!" Ary memekik.
Singar tidak menghiraukan perkataanya, Dia memberi kode kepada dua anak buahnya untuk menggendong si kembar ke atas panggung bersamanya.
Begitu diturunkan Ary berniat lari tapi Singar menahan pinggangnya dan berbisik, "Hanya kali ini, Jika kita benar-benar berpisah setidaknya foto pernikahan dan foto ini akan menghilangkan rinduku pada kalian"
Ary tertegun dan dia berhenti mencoba lari. Kemudian dua anak buah Singar memberikannya si kembar untuk dipeluk. Menelan ludah, Ary menghadap kamera. Memasang senyum terbaiknya, Dia berakting seolah-olah ikut bahagia di pesta pernikahan karyawannya, Membiarkan sesi foto berjalan lancar disana.
Setelah itu dia tidak lagi bergabung dalam segala acara di pesta pernikahan ini. Hanya duduk diam sembari menimang-nimang dua malaikat kecilnya.
Bulan depan Ary harus menentukan jalan yang tepat untuk dilaluinya seumur hidup nanti dan jelas dia tidak ingin salah melangkah seperti dulu lagi, Tidak akan.
Singar pun tidak jauh bedanya jika dibandingkan dengan suaminya. Mungkin dikarenakan wajahnya selalu datar sehingga orang-orang tidak akan tahu apa yang dia pikirkan saat ini, Kecuali Panji.
"Jangan berkecil hati seperti ini, Itu tidak cocok dengan karaktermu"
"Dia belum mengungkapkannya" Singar berdiri menyaksikan Larry dan Geremi memotong kue pernikahan dalam tatapan kosong.
Panji tahu maksud kakak sepupunya, "Aku tahu bahwa kakak ipar pasti belum mengungkapkan cintanya dan kurasa bukan kamu saja yang terbebani, Tapi kakak ipar juga sama, Aku menyadarinya dengan jelas"
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)
Romance(TAMAT DI PDF DAN BISA JUGA BELI DI APLIKASI KARYAKARSA!)😁 Malam setelah merayakan Anniversary yang ke 4 tahun dengan kekasihnya, Paginya Ary menemukan dirinya di kamar asing dalam keadaan bugil dan keperjakaanya hilang!! Hatinya hancur lebur menge...