30. Sa-Sayang

898 55 0
                                    

Tidak terhitung berapa jam sudah Ary terus membuka bibir guna memamerkan gigi putihnya kepada tamu-tamu untuk bersalaman dengannya dan juga... Bola matanya bergerak ke arah kanan. Di sebelahnya, Pria pirang bermata zambrud ini sekarang resmi menjadi suami dan Daddy bagi bayinya... Ah tidak, Maksudnya suami palsu Ary untuk setahun mendatang.

Pernikahan mereka dilaksanakan di sebuah hotel bintang lima dan juga... Pernikahan ini sedang diliput sosial media dan siaran TV!

Banyak wartawan yang diizinkan masuk. Mungkin ada diantara mereka  merupakan paparazi yang menyamar.

Melirik pakaiannya lalu menghembuskan nafas berat. Jas pengantin berwarna putih ini  benar-benar nyaman di tubuhnya, Ary kurang tahu soal harga tapi intinya ini pasti mahal, Singar juga menggenakan pakaian yang sama dengannya.

Begitupun Zartin yang tiba-tiba menjadi pendiam digendongan Daddy-nya. Bayinya sudah seperti itu sejak proses pengucapan janji suci dia dan Singar beberapa jam yang lalu.

Ingin menanyakan penyebab pendiamnya sang anak namun melihat dari banyaknya tamu yang datang membuat niatnya batal. Alhasil pemuda 24 tahun itu hanya memberi kode kepada Singar lewat tatapan mata almondnya.

Singar mengangguk singkat, Dia beralih makhluk kecil yang sedari tadi terus menenggelamkan wajah di bahunya, "Kenapa?" Dia membuka pertanyaan kepada putranya.

Bayi mengangkat kepalanya, Memandang paman wajah datar yang kini berubah nama menjadi Daddy-nya dan juga Papanya, "Daddy... Papa..." Lirihnya dengan mata berkaca-kaca.

Dua laki-laki dewasa tersebut kontan memusatkan perhatian pada anak mereka. Ary meremas kedua tangannya, Dia tidak bisa berbuat apa-apa saat ini.

"Katakan" Singar melembutkan suaranya.

Dan Ary mendengar, Dia tidak dapat menahan diri untuk menatap lama suami palsunya sebelum beralih ke bayinya. Dia tidak ingin memungkiri jika suara ini benar-benar menyejukkan hati dan telinganya. Terkesiap, Ary spontan menggeleng keras. Tidak, Dia tidak boleh luluh oleh pesonanya!

Bayinya lebih penting!

Tangan mungil bayi turun mengusap perutnya dan berucap, "Kapan kita akan makan? Aku lapal..." Zartin memajukan bibirnya.

"..."

Ary menampar wajahnya sendiri, "Kenapa aku melahirkan makhluk tukang makan seperti kamu huh?"

Ekspresi bayi seketika berubah menjadi ceria, "Itu adalah tugas olang tua untuk membeli makanan kepada anaknya!" Tuturnya.





Penasaran? Silahkan lanjutkan membaca di aplikasi Karyakarsa ☺️ linknya sudah saya taruh di wall paling atas saya😊

HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang