26. Sosial Media Gempar

1K 66 0
                                    

Begitu kelopak matanya terbuka Ary langsung berpapasan dengan cahaya lampu yang menyilaukan. Dia mengerjap-ngerjap untuk menyesuaikan matanya dengan cahaya lalu perlahan bangkit dan mengedarkan kepalanya mengelilingi ruangan kamar.

Ruangan ini terlihat luas, megah serta mewah. Disini kamu akan menemukan berbagai jenis barang-barang yang harganya dapat menyentuh angka puluhan bahkan bisa jadi ratusan juta rupiah.

Jika dirinya masihlah Ary yang miskin seperti tiga tahun lalu... Mungkin di otaknya sekarang ini akan memikirkan bagaimana cara untuk mencuri semua benda-benda berharga ini.

Tatapannya terhenti di ambang pintu yang terbuka. Seorang pria bersurai pirang dengan wajah dingin terlihat sementara bersandar di dekat pintu sambil melipat tangan didada, "Sudah bangun?" Tanya pria itu balas menatapnya.

Kesadaran Ary masih belum pulih sepenuhnya sehingga dia kebingungan atas pertanyaan itu. Dia menunduk memijat pelipisnya serta memejamkan mata, Memaksa otaknya agar menggali ingatan yang hilang dari kepalanya.

Tidak lama kemudian Ary kembali meluruskan pandangannya pada pria di sana, "Dimana aku?"

"Di rumahku" Ah tidak, Maksud Singar yang sebenarnya adalah rumah kakeknya. Sejak kecil dia tumbuh dan besar di sini jadi dia menganggap ini sebagai rumahnya juga.

"Mana anakku?"

"Anak kita" Singar meluruskan ucapan Ary.

Sudut bibirnya berkedut-kedut mendengar kata itu, "Terserah! Jadi katakan dimana Zartin?"

"Lantai bawah"

"Oh, Jadi kamu yang menyuruh mereka untuk membawa kami kesini? Aku akan membunuhmu bila kamu berani melakukan sesuatu yang buruk kepada anakku!" Ancam Ary.

Wajah Singar sedikit gelap, "Dia anakku juga" Sebagai Daddy tidak mungkin dia akan melukai anaknya sendiri. Gigolo ini terlalu berpikiran negatif tentangnya.

Apakah dia terlihat sangat menyeramkan bagi anak-anak? Menurutnya tidak, Karena Zartin sama sekali tidak menangis setelah melihatnya bahkan itu terjadi dari awal pertemuan mereka.

"Ya dia memang benar anakmu, Tapi kamu meninggalkanku di hari itu, Meninggalkan kami! Kamu tidak pantas menjadi Daddy-nya!" Sergah Ary.

"Aku minta maaf"

Kekehan bernada ketus Ary keluarkan dari mulutnya, "Kamu tahu? Saat mantanku mengucapkan tiga kata itu,  Aku muak setengah mati mendengarnya. Dan sekarang kamu juga mengatakannya, Menurutmu bagaimana perasaanku saat ini? Apa aku terlihat senang dimatamu?"

"Aku harus bagaimana?" Pandangan Singar berubah serius.

Pemuda yang duduk di ranjangnya agak kaget mendengar pertanyaan tidak terduga dari Singar.

"Kamu meminta pendapatku?" Tanya Ary sekali lagi.

Singar mengangguk ragu, Pria ini Seolah-olah bisa menebak apa yang ingin dikatakan selanjutnya oleh si pemuda.

Bersedekap dada, Ary pun menjawab, "Biarkan aku dan anakku bebas, Aku tidak ingin terikat pernikahan denganmu. Aku sama sekali tidak mencintaimu, Bagaimana bisa aku menikah tanpa cinta? Kamu adalah seorang presiden SERSA yang terkenal dan populer dikalangan para wanita serta pria, Mereka jauh lebih baik dariku" Tuturnya tanpa berpikir dua kali.








Penasaran? Silahkan lanjutkan membaca di aplikasi Karyakarsa ☺️ linknya sudah saya taruh di wall paling atas saya😊

HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang