19. Rasanya Tidak Sama!

7.2K 620 11
                                    

Singar membuka matanya kasar. Caranya bernafas sungguh berantakan sampai-sampai kamu mungkin akan mendengar tiap hembusannya jika kamu ada di kamarnya saat ini.

Mimpi itu terasa nyata bahkan tubuhnya seolah tidak bisa berhenti memproduksi keringat. Padahal dia klimaks dalam mimpi tapi degup jantungnya yang kencang terasa sampai ke dunia nyata. Detik berikutnya wajahnya kembali normal lalu bangun dari ranjangnya dan menyingkap selimut.

Mata hijaunya bergulir ke bawah, Area selangkangannya.

"Ck"

Ejakulasi di pagi hari sungguh merepotkan!

Di ruang makan...

Panji menguap sambil merenggangkan otot-ototnya kemudian duduk di kursinya, "Dimana kakak sepupuku?" Dia bertanya kepada pembantu.

"Maaf tuan muda, Tuan Singar masih di kamarnya"

"Dia masih di kamarnya? Biasanya dia yang selalu bangun awal dariku. Hehehe... Aku akan mengejeknya babi pemalas seharian ini" Panji menyeringai jahat.

Pambantu itu geleng-geleng kepala dan tersenyum kecil lalu pamit ke dapur. Bersamaan itu Singar datang lalu duduk pada kursi yang terletak di seberang Panji.

"Babi pemalas, Aku tidak menyangka suatu hari akulah orang yang bangun pertama" Panji mulai melancarkan niatnya.

Singar cuma melirik adik sepupunya sekilas lalu fokus lagi pada makanannya.

Panji berdecak kecil karena ucapannya tidak digubris, "Ck! Ayolah cerita padaku, Apa kamu bermimpi buruk?"

Lelaki didepannya menggeleng karena itu bukan mimpi buruk tapi... Mimpi indah!

"Lalu apa yang membuatmu bangun telat? Oh... Apa kamu bermimpi sesuatu yang menjijikkan?" Panji mengeryitkan wajahnya sembari memandang pria yang duduk di seberangnya.

"Diam"

Wajah Panji langsung bersemangat mendengar jawaban Singar, "Jadi tebakanku benar? Siapa orang beruntung yang masuk kedalam mimpimu itu?"

"Tidak ada"

Panji belum ingin menyerah begitu saja. Dia kemudian berpindah duduk di kursi samping Singar dan menyenggol bahu pria dingin itu, "Ayolah... Jujur padaku. Tenang saja, Adik sepupumu ini tidak akan memberitahukannya kepada orang lain"

"Kamu diamlah, Makan"

Adik sepupunya terlihat memajukan bibirnya, Cemberut di pagi hari.

"Kuharap kamu bukan bermimpi berhubungan seks dengan Papa si bocah pirang itu" Celetuk Panji sebelum melanjutkan makannya.

Deg!

Meski kelihatannya Singar baik-baik saja tetapi sebenarnya jantungnya berdetak lebih cepat setelah mendengar perkataan Panji. Diam-diam dia menelan ludahnya. Pria yang semalam ada dalam mimpinya itu memang benar adalah Papa si bocah!

Semuanya tergambar nyata dalam ingatannya. Dia juga tidak tahu bagaimana bisa seperti itu.

"Bukan"

Panji hanya mengangguk-angguk malas sebagai jawaban, Antara percaya atau tidak pada jawaban Singar.

"Jam 9 nanti kamu ada rapat dengan presiden dari perusahaan ABIGAIL. Aku belum mengatakannya padamu, Sebenarnya aku juga telah mendapatkan rambut bocah itu ketika kita di restoran kemarin hehehe..."

"Kamu pencuri"

Dengan cepat Panji membantah tuduhan Singar, "Hey! Itu hanya rambut gratis yang jatuh dari kepala bocah itu! Kamu juga melakukan hal yang sama denganku!"

HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang