51. Hasil USG: Kembar!

670 30 0
                                    

1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, Hingga bulan ke empat telah dilewati Singar dalam kemurungan. Ary memang tidak pergi tapi dia benar-benar menganggap Singar sebagai angin yang tidak pernah terlihat.

Bahkan pemuda tidak mau melakukan pemeriksaan kandungan. Barulah setelah dibujuk, Ary akhirnya ke rumah sakit untuk pemeriksaan kandungan pertamanya.

Bayi duduk di kursi belakang sambil mengayun-ayunkan kakinya, "Papa papa. Menulutmu, Calon adikku laki-laki atau pelempuan?"

Ary tersenyum gemas, "Bagiku, Tidak masalah dia laki-laki atau perempuan, Dia tetap anakku dan adikmu. Lalu bagaimana denganmu? Adik apa yang kamu sukai?"

Zartin merenung sejenak dengan menjepit dagunya, "Emm... Kalau disuluh memilih adik laki-laki atau pelempuan... Aku memilih dua-duanya!"

"Semoga kembar!" Panji berseru dari kursi pengemudi.

Singar yang disebelah Panji tetap diam seperti biasanya, Namun batinnya terus memohon agar anaknya benar-benar kembar.

Ary ikut berpikir, "Kembar ya... Akhir-akhir ini aku sering merasa bahwa kejahatan kecil semakin banyak meminta makanan aneh, Kadang juga tidak. Jadi aku sedikit curiga jika mereka ada dua. Dan lagi aku belum merasakan pergerakan mereka" Dia memegang perutnya, "Ukuran perutku juga berbeda. Saat hamil Zartin perutku tidak sebesar ini, Padahal masih di trimester kedua"

Sampai di rumah sakit, Singar segera turun guna membukakan pintu untuk menggendong Zartin dan mengulurkan tangan ke suaminya.

Ary ingin menolak sebab dia masih kesal. Tetapi, Pemuda itu sadar jika disekitarnya ada orang selain mereka. Mau tidak mau dia menggandeng tangan Singar.

Pasangan tampan itu segera menjadi bahan kekaguman orang-orang.

"Mereka benar-benar serasi" Bisik salah satu keluarga pasien yang dirawat disana.

"Sama-sama tampan dan tinggi, Definisi suami impian!"

"Takdir memang selalu berpihak kepada pria tampan huhuhu... Padahal aku ingin satu untuk menghangatkan ranjangku huhu..." Seorang suster pura-pura menangis bersandar di bahu teman sesama susternya.

Temannya tertawa lucu, Dia menepuk-nepuk punggung suster itu, "Bermimpilah di kehidupan selanjutnya, Sayang" Dan tangis palsu Suster itu bertambah besar. Para perawat lain yang melewati keduanya saling menggelengkan kepala mereka.

Ary berbisik, "Kamu harus tahu, Aku melakukan ini demi menjaga reputasi kita, Ingat itu" Lalu tersenyum ramah pada para perawat yang dijumpainya.

"Hmmm" Singar masa bodoh akan itu. Dia lebih mengutamakan kegugupannya karena sebentar lagi akan melihat seperti apa calon anaknya.

Panji, Yang mengikuti dari belakang menggaruk-garuk lengannya, "Kenapa aku merasa menjadi obat nyamuk?"

"Siapa yang mengatakan itu?"




Penasaran? Silahkan lanjutkan membaca di aplikasi Karyakarsa ☺️ linknya sudah saya taruh di wall paling atas saya 😊🙏

HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang