38. Maaf (18+)

1.3K 56 0
                                    

"Argh! Sakit!" Ary menggigit bantal kuat-kuat ketika penis itu keluar dan masuk dari lubangnya.

"Hmmm" Singar paham tentang itu namun niat untuk berhenti sama sekali tidak ada.

Seekor Singa tidak akan menyia-nyiakan peluang untuk mendapatkan daging!

Baju mereka dimana-mana, Siapa yang peduli akan itu? Tabrakan antara kulit dan kulit, Daging juga daging terdengar nyaring memenuhi ruangan. Tapi sekali lagi, Mereka masa bodoh.

"Ah...Ahhhh~"

"Haaa...Hah..."

Nafas memburu. Badan mereka juga kepanasan, Rasanya ingin meledak. Namun dua insan itu tidak menyerah untuk mencapai kenikmatan yang pasti akan luar biasa.

"Sa-Sayang argh! heengh!"

"Ah... Jangan mengetat" Ujung penis Singar sesak akibat jepitan lubang kecil suaminya.

"Tanganmu Ssshh... Angh~" Ary  menghawatirkan tangan Singar walau tidak dapat melihatnya karena posisinya memunggungi pria itu.

Tangan kanan Singar yang cedera tidak memungkinkannya untuk melakukan seks dari atas, Maka Pemuda memilih untuk berhubungan badan dengan cara berbaring.

"Tidak terlalu sakit" Sebenarnya tangan Singar hampir sepenuhnya sembuh namun dia punya rencana lain jadi pria berwajah datar ini masih betah menggenakan perban tubular di tangannya.

"Ha-Akh! Ah...ah"

Mengapa Ary menyerahkan tubuhnya? Jawaban tepat adalah dia ingin berterima kasih kepada suami palsunya. Ary belum pernah merasa begitu dilindungi seperti ini sebelumnya. Selalu berpikir bahwa dia tidak pantas, Tetapi apa yang Singar lakukan telah menyentuh hati kecil terdalamnya. 

Lagipula ini kebutuhan mereka sebagai pasangan, Bukan? Ya... meski hanya berdasarkan kontrak.

"Hengh! Jangan kuat-kuat Akh!" Ary menebak sebentar lagi lubang bokongnya akan koyak oleh benda panjang juga besar yang terus bermain kejam dibawahnya.

"Eengh... Rileks"

"Mmmhh...!"

Dari memiliki Zartin bersamanya bahkan sebelum itu, Ary belum pernah melakukan masturbasi atau berhubungan badan dengan siapapun. Terakhir kali melakukannya adalah bersama Singar, Itu terjadi 3 tahun lalu. Kalian bayangkanlah betapa tersiksanya dia menahan hasrat seksualnya. Itulah penyebab Ary tidak begitu mempermasalahkan perjanjian untuk berhubungan badan jika Singar meminta. Ary juga perlu.

Terus kepikiran soal tangan suami palsunya membuat Ary tidak tahan lagi, "Biarkan aku mengganti posisi"

"Tidak-" Sebelum Singar menyelesaikan ucapannya, Pemuda sudah melepas penisnya dari lubang itu. Kemudian Singar didorong agar tidur terlentang dan Ary langsung menduduki perutnya.

Ary menoleh ke belakang. Seketika terpaku pada ukurannya. Sudut bibirnya berkedut, Bagaimana cara benda sebesar ini bisa muat di dalam tubuhnya?! Jarak ibu jarinya dengan empat jari lainnya adalah 3 cm!

Ini monster?

Tetapi siapa yang memberi Ary pilihan untuknya berhenti? Meneguk ludah, Bersama debaran jantung kencang dia akhirnya mengarahkan penis besar itu ke lubangnya.

"Nghhh!" Ary menurunkan bokongnya ke bawah.

"Ah..." Singar meringis akibat kemaluannya yang bertubrukan dengan lubang ketat Ary, "Atur pernapasanmu" Perintahnya.

Menurut, Ary mengistirahatkan tubuhnya. Memejamkan mata sambil menetralkan pernapasan yang sejak tadi berantakan.

Melihat ada kesempatan, Singar mencengkram pinggang Ary kemudian memegang penisnya memakai tangan lain lalu menghentak suaminya ke bawah.

HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang