Geremi, Larry, Panji dan bayi pergi ke Bandara untuk mengantarkan Singar serta Ary. Sedangkan kakek Darta, Pria tua itu memilih tinggal di rumah karena kesehatannya belum terlalu baik sehingga Geremi lah yang menggantikannya.
Saat ini mereka masih berada di bandara, Selama itu juga Ary dan Zartin tidak henti-hentinya berpelukan sejak mereka tiba di Bandara 20 menit yang lalu... Benar-benar tidak ingin berpisah.
"Zartin, Kamu harus menurut dengan Kakek buyut, Paman Geremi, Paman Panji terutama Kakak Larry karena dia yang akan mengasuhmu selama aku dan daddymu pergi, Kamu paham?"
"Baik Papa, Papa sudah belkali-kali mengatakannya, Zal sudah hapal"
"Apa aku menyuruhmu untuk membantah?"
Bayi menggeleng kuat di bahu Papanya, "Tidak"
Ary melanjutkan, "Hubungi kami setiap hari, Jangan tidur larut malam. Aku sudah membelikanmu ponsel dan itu akan diserahkan Kakak Larry ketika kami pergi. Ingat kamu tidak boleh bermain ponsel sampai larut malam dan... Ini.... Juga itu..." Pemuda itu terus berceramah.
Zartin hanya mengangguk-angguk kelelahan, Ucapan ini telah berulang kali didengarnya sehingga dia hafal tiap kata yang Papanya ucapkan.
3 pria dewasa benar-benar merasa prihatin akan nasib Bayi tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa pada pemuda hamil 1 Minggu itu. Bahkan Singar sekalipun tidak berani menegur suaminya yang akhir-akhir ini moodnya selalu berubah-ubah sesuai suasana hati.
"Tuan Singar, Kuharap saat pulang dari kota B nanti kamu tidak mengalami gegar otak" Panji menepuk-nepuk pundak kakak sepupunya dengan ekspresi mengejek.
Singar melirik cuek adik sepupunya sebelum berkata, "Jangan lupa tugasmu"
Panji mendengkus, "Hum! Jadi menurutmu selama 14 tahun bekerja sebagai sekretaris di perusahaanmu aku hanya mempelajari omong kosong?"
"Tidak"
"Kamu sudah tahu! Jadi tidak perlu lagi mengingatkanku tentang mengurus perusahaan SERSA, Lebih baik kamu fokus pada bulan madu kalian"
"Hmmm..."
Ary berbalik menghadap 4 pria yang duduk di kursi sebelum menurunkan bayi di pangkuan Larry, "Larry, Kamu harus menjaga bayi baik-baik tapi jangan memanjakannya"
"Baik, Bos" Jawab Larry.
"Kalian, Jaga Kakek" Kata Singar pada Panji dan Geremi sambil berdiri.
Geremi tersenyum dan mengangguk, "Baik Tuan Singar"
Panji menggaruk rambutnya, "Haih... Aku tidak janji, Mungkin lebih baik aku pindah ke perusahaan saja daripada tinggal bersama pria tua pemarah itu tanpa kehadiranmu. Kamu tahu hanya kamu yang bisa meredakan emosinya"
Penasaran? Silahkan lanjutkan membaca di aplikasi Karyakarsa ☺️ linknya sudah saya taruh di wall paling atas saya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)
Roman d'amour(TAMAT DI PDF DAN BISA JUGA BELI DI APLIKASI KARYAKARSA!)😁 Malam setelah merayakan Anniversary yang ke 4 tahun dengan kekasihnya, Paginya Ary menemukan dirinya di kamar asing dalam keadaan bugil dan keperjakaanya hilang!! Hatinya hancur lebur menge...