Beberapa bulan kemudian...
"Aaaahhh perutku sakit!! Cepatlah! Aku mau mati!"
Singar berlari cepat sambil menggendong suaminya menuju ruang persalinan, Dia melupakan rasa gigitan tajam di bahu dan rambutnya yang ditarik-tarik kasar.
Ketika Geremi menelepon dengan nada panik mengabarkan kepadanya jika ketuban Ary pecah, Singar langsung membatalkan rapat penting dan menyeret paksa Panji pulang ke rumah mereka. Bahkan sekarang dia masih menggenakan pakaian kantor, Begitupun Panji.
Panji memeluk bayi, Geremi bahkan lebih tertinggal lagi karena dia sedang menuntun Kakek Darta. Terakhir, kereta dorong mengikuti pasangan itu dari jauh. Ary tidak mau menaikinya karena perutnya yang seperti membelah dua jadi memilih Singar untuk membawanya agar lebih cepat.
Sore ini satu rumah sakit dibuat kacau dan panik oleh teriakan Ary.
"Tenanglah" Singar membujuk.
Mata almond Ary berapi-api, "Tenang? Bagaimana aku bisa tenang jika malaikat maut sedang menanti kematianku!?"
"..."
Singar membatalkan niat menghibur suami, Lebih baik mempercepat larinya agar segera sampai.
"Arrgh!!" Tidak kuat menahan rasa sakit, Ary pun pingsan.
"Sayang!" Pria itu menjadi lebih panik lagi, Lantas mempercepat langkah kakinya.
Setelah mereka masuk, Pintu ditutup rapat oleh perawat sehingga Panji, Geremi dan Kakek Darta mau tidak mau harus berhenti di depan ruang operasi caesar. Tidak lama setelahnya Singar juga keluar dengan raut cemas.
Panji menghibur kakak sepupunya, "Tenang saja, Ary adalah pemuda yang kuat dan tangguh, Ingat perkataan yang selalu diucapkannya itu"
Jarak keduanya yang berdekatan membuat Zartin bisa melihat kegelisahan Daddy-nya. Dia kemudian menatap pintu ruangan yang tertutup rapat, Lalu menarik kecil lengan jas Daddy-nya, "Daddy, Apakah Papa dan calon adik akan baik-baik saja?"
"Ya" Singar menandatang teduh sang anak sebelum mengambilnya dari pelukan Panji dan merengkuh tubuh mungil putranya erat-erat.
Kakek Darta terengah-engah di kursi tunggu dan mendapati pemandangan itu, Dia tidak bisa tidak menghela nafas berat, "Mereka pasti bisa melewati semuanya dengan lancar, Kalian berdua duduklah"
Panji mengangguk, "Singar, Ayo"
Namun pria itu menggeleng pelan, "Tidak, Tunggu suami"
Bayi ikut menimpali, "Aku dan Daddy akan menunggu Papa"
Tersenyum hangat, Panji mengusak-usak surai keponakan kecilnya, "Keponakan Paman ini sangat hebat, Tidak seperti Daddy-mu yang lemah"
Kakek Darta geleng-geleng kepala, "Panji!"
"Baiklah baiklah, Aku tidak akan bercanda lagi" Panji mengangkat tangannya sambil berjalan mendekati Kakeknya sebelum duduk di sampingnya.
Penasaran? Silahkan lanjutkan membaca berbayar di aplikasi Karyakarsa ☺️ linknya sudah saya taruh di wall paling atas saya 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)
Romance(TAMAT DI PDF DAN BISA JUGA BELI DI APLIKASI KARYAKARSA!)😁 Malam setelah merayakan Anniversary yang ke 4 tahun dengan kekasihnya, Paginya Ary menemukan dirinya di kamar asing dalam keadaan bugil dan keperjakaanya hilang!! Hatinya hancur lebur menge...