31. Papaku Bukan Monster!

919 53 0
                                    

Setelah sekian lama berdiri mereka akhirnya bisa duduk dengan tenang di kursi.

"Astaga, Aku tidak menyangka menikah dengan orang kaya akan sesakit ini" Gumam Ary. Dia merasa lutut, Telapak kaki serta bibirnya mengalami keram.

Ujung bibir Singar tertarik ke atas mendengar gerutuannya. Belum lama ini Singar menemukan bahwa dia senang mendengar suara pemuda ini, Dia ketagihan.

Tangan lawannya yang terus mengusap perut itu menyadarkannya, "Lapar?" Singar bertanya.

Bibir Ary merapat dan dia mengangguk berat.

Singar menjentikkan jari. Setelah itu seorang pelayan datang membawakan mereka beberapa piring kecil berisi makanan manis seperti kue dan lainnya. Ary serupa ikan mati, Yang pucat karena kelaparan tanpa pikir panjang langsung makan sampai mulutnya penuh. Dalam beberapa detik, Dia bisa menghabiskan setengah dari isi piring.

Bagi Singar, Kelakuan Ary seperti menggambarkannya sebagai anak kecil yang tidak ingin makanannya dicuri orang.

"Makan pelan" Tegurnya. Perasaannya gatal melihat cara makan pemuda ini.

Pemuda menulikan telinganya dan masih terus melahap. Usai menghabiskan dua piring kue, Ary bersendawa lalu bersandar pada sandaran kursi dan menjawab, "Kamu tidak tahu bagaimana rasanya kelaparan sementara kamu tidak diperbolehkan beranjak dari sini! Menikah denganmu membuatku mirip seperti boneka hidup!" Cibirnya.

Hela nafas, Singar melembutkan pandangan dan mengambil tisu lalu mengaplikasikannya ke sudut mulut Ary sambil berkata, "Berantakan"

Ary menegang. Diperhatikannya wajah dingin Singar, Diam-diam dia memuji kesempurnaan wajah pria ini.

Secara tidak sengaja Singar memergoki pandangan lawannya. Bola mata hijau cerahnya juga balas menatap, Kedua pengantin baru saling pandang dalam kebisuan untuk sementara waktu.

Tetapi begitu Singar berinisiatif mendekatkan wajahnya, Pemuda yang sepertinya sadar bergerak menepis pelan tanganya, "Ka-Kamu tidak perlu melakukannya, Aku bukan anak kecil" Membuang muka, Secepat kilat meraih tisu baru dan membersihkan mulutnya.

Pria blasteran Amerika seperti seekor Singa yang sedih ketika dia mendapat penolakan terang-terangan dari pasangannya.

"Ng-Ngomong-ngomong terima kasih sudah bersedia menyeka sisa kue di bibirku" Lanjut Ary membuang muka, Sedikitpun tidak menatap lawan bicaranya.

Singar tidak tahu berapa kali sudah dia terus menaikkan kedua bibirnya setelah bertemu dengan pemuda ini dan anaknya.

Keributan terdengar dari luar disusul kemunculan seorang wanita bergaun merah selutut yang terlihat memarahi petugas-petugas yang berusaha menahannya.





Penasaran? Silahkan lanjutkan membaca di aplikasi Karyakarsa ☺️ linknya sudah saya taruh di wall paling atas saya😊

HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang