18. Sempit Dan Kecil (18+)

9.8K 627 8
                                    

Jika kamu menguping dari luar, Yakinlah bahwa kamu tidak akan mendengar suara rintihan dan tangisan yang berasal dari kamar hotel nomor 579 di malam itu. Tidak peduli sekalipun kamu menempelkan telingamu pada dinding pintunya, Itu sia-sia.

"Sa-sakit!! Huhuhu... Hiks! Berhenti!"

Singar seolah tuli, Sekalipun tidak mengindahkan rintihan kesakitan pemuda dibawahnya. Dia terus mencoba memaksa kepala penisnya masuk ke dalam lubang kecil si pemuda.

Sial! Ini benar-benar sempit dan kecil! Apa pemuda ini masih perjaka? Tapi saat ini Singar sangat kegerahan dan ingin segera melepas hasrat seksualnya, Tidak ada waktu untuk bermain lembut dengan gigolo ini. Dia merasa tubuh dalamnya seolah dibakar, Menciptakan keringat dingin yang berhamburan jatuh dari kepala melewati dada telanjangnya yang bidang juga putih, Dia jelas-jelas pria 28 tahun yang seksi!

Nafasnya keluar masuk dengan ritme berantakan, Kamu bisa membayangkan pria ini sebagai seekor Singa dalam masa kawin... Terangsang dan bergairah penuh.

"Johan aaargh sakit!! Lepaskan tanganku! Hnnngh..." Isakan sang gigolo terdengar lagi. Pemuda menghentakkan tangannya berkali-kali, Berharap segera terbebas dari genggaman Singar.

Johan?

Alis Singar mengerut untuk waktu yang cukup lama. Oke, Mari abaikan nama yang disebut pemuda ini, Pikir Singar.

Dengan acuh Singar menarik pinggang pemuda sedikit naik sehingga jalan ke lubang itu semakin mudah, Lalu kembali memajukan penisnya tanpa memberi kesiapan mental untuk si pemuda.

"Sakit... sakit sakit!! Lepas! Aku tidak tahan! Tubuhku mau terbelah dua, Johan berhenti!" Pemuda itu mengerang keras.

Siapa Johan yang pemuda ini maksud?

Meskipun ada rasa penasaran tapi ini bukanlah waktu yang tepat untuk bertanya. Singar memang mabuk namun dia masih mempunyai seperempat kesadarannya. Sementara gigolo di bawahnya ini sungguh berada di luar kesadaran.

Pipi putih dan seluruh tubuh gigolo memerah, Pernapasannya tidak teratur, Dia juga terus menggeliat sebagaimana cacing jika dipanaskan menggunakan api... Sebutlah dia si pemuda yang liar!

"Aaarghh!!"

"Aah..."

Singar mendesah panjang saat berhasil masuk meski cuma kepala penisnya saja. Darah segar keluar dan itu nyaris melumuri seluruh batang penisnya. Tapi Singar masih belum menyerah dan terus mendorong pinggulnya hingga kemaluannya tertanam sempurna di lubang kecil si pemuda.

"Aakh!! Brengsek, Ini menyakitkan!!"

Usai berteriak gigolo itu terkulai lemah, Sorot mata almondnya menyiratkan kehampaan tetapi cairan bening enggan berhenti mengalir dari situ, Benar-benar tidak berdaya.

Tapi kelihatannya penderitaan pemuda itu belumlah cukup. Singar mulai menggerakkan tubuh bawahnya, Menghujam keras lubang itu berkali-kali. Dia tidak peduli lagi darah yang mengotori selangkangannya dan juga seprei putih dibawahnya.

Melihat pemuda dibawah ingin berteriak lagi, Singar segera membungkam mulut berisik itu dengan ciuman penenangnya.

"Mmmm... Mmmm!"

Pemuda masih berusaha keras mengeluarkan suaranya meski mulutnya telah dibungkam oleh bibir Singar. Menandakan jika dia memang sangat menderita setiap kali benda panjang itu masuk dan keluar dari bokongnya. Sakit ini menggerogotinya, Menggigit ganas tiap inci daging dan urat dalam tubuh si pemuda.

Bila kamu memberi si pemuda pertanyaan tentang 'Mana yang menyakitkan antara putus cinta dengan seorang wanita atau melepas perjakamu pada seorang pria?' Kemudian pemuda akan menjawab lantang kepadamu bahwa dia memilih 'Melepas perjakamu pada seorang pria!' karena pemuda sendiri kesulitan untuk menjelaskan seperti apa rasa sakit yang dialaminya ini!

HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang