34. "Kenapa dilepas?"

849 43 0
                                    

"Kakek kakek, Lihat itu polisi!" Bayi yang berada diatas meja seketika menunjuk keluar jendela dimana seorang polisi tengah berbincang bersama salah satu pasien.

"Kamu menyukai polisi?" Kakek Darta bertanya dengan rasa gemas.

"Benal! Zal suka polisi!"

Kakek Darta tersenyum teduh dan mengusap-usap rambut pirang cicitnya, "Lalu apa cita-cita cicit kakek buyut ini?"

"Jadi polisi!!"

Sontak pria tua itu tertawa, "Kamu ingin jadi polisi? Berarti Daddy dan Papamu harus membuat adik baru untuk menggantikannmu mengelola perusahaan. Benar bukan Singar?" Dia melirik dua pasangan di seberang sana.

"Ben-Shh!" Ucapannya batal mendadak, Singar mengeluarkan ringisan tertahan ketika kakinya diinjak. Dia menoleh, Menemukan pandangan lawannya seperti ingin mengulitinya, Singar serta-merta diam.

Berbalik arah pada tiga pria di jendela itu, Tatapan mata pemuda langsung berubah disusul tawa kering, "Ahahaha... Itu hanya cita-cita yang diucapkan oleh anak kecil, Kakek. Belum tentu aku bisa hamil lagi mengingat aku pernah sekali melahirkan"

Dia berpikir, Bukan masalah saat dia mengandung Zartin karena dirinya masih bebas dan aman dari gangguan luar. Tapi untuk hamil saat ini... Ary mencibir di hatinya.

Pasti ada puluhan bodyguard yang mengikuti kemanapun dia pergi, Ditambah kehadiran paparazi yang selalu bersembunyi sambil membawa kamera dan memotret apapun yang Ary lakukan. Mungkin saat di toilet orang-orang menyebalkan itu tetap mengikutinya? Siapa yang tahu! Ary benar-benar muak dan marah hanya dengan mengingatnya.

Namun Kakek Darta tidak menunjukkan reaksi apapun, Pria tua itu malah sangat santai saat menjawab, "Kamu pikir Pria tua ini tidak tahu apapun mengenai male pregnant?"

Rasa ingin tahu membuat Ary melontarkan pertanyaan, "Kakek tahu sesuatu?"

"Tentu saja! Sangat disayangkan bahwa cucu menantuku merupakan salah satu dari mereka tapi tidak tahu apa-apa. Tidak masalah, Biar Kakek jelaskan, Hamil anak pertama bagi seorang male pregnant akan memakan resiko tinggi jika diteruskan. Yaitu kemungkinan besar keguguran atau kalian akan mati ketika melahirkan"

"Be-benarkah?" Ary ketakutan mendengarnya.

Kakek Darta menenangkan cucu menantunya, "Tenanglah. Betapa beruntungnya kamu karena telah melalui tahap mematikan itu dengan melahirkan anak kalian berdua" Dia lagi-lagi membelai lembut rambut pirang bayi.

"Maksud Kakek?" Geremi yang juga penasaran bertanya. Pria itu sementara duduk mengupas kulit kuaci sebelum memberikan isinya kepada Bayi yang sedang duduk bersila diatas meja, Dua pria polos menyimak.






Penasaran? Silahkan lanjutkan membaca di aplikasi Karyakarsa ☺️ linknya sudah saya taruh di wall paling atas saya😊

HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang