53. Dua Kejahatan Kecil Bergerak

614 31 0
                                    

Pada akhirnya mereka memilih kembali ke kediaman Kakek Darta untuk membicarakan masalah ini dengan Ary.

"Bos, Apa kamu mengenal wanita bernama Hanania Amberose?" Tanya Larry. Sementara duduk di ruang tamu sembari memangku Bayi yang sedang menerbangkan pistol mainannya di udara.

Ekspresi Ary berubah, "Jelas aku mengenalnya! Dia adalah mantan sahabatku"

Larry dan Geremi melirik satu sama lain, "Jika dia mantan sahabatmu... Lalu kenapa dia memerintahkan orang untuk menculik bos kecil?"

Ary memukul pegangan sofa, "Apa?!! Arrgh! Jadi mobil yang mengikut kalian beberapa bulan lalu juga adalah suruhannya?"

Geremi mengangguk, "Benar, Tuan. Salah satu plat kendaraan yang kita lihat tadi sangat mirip dengan mobil yang mengejar sebelumnya"

"Kalian tidak bertanya apa tujuan Ania menyuruh mereka?"

Pria itu menggoyang-goyangkan kepalanya, "Maaf Tuan. Saat kami bertanya, Mereka mengatakan jika nona Amberose hanya menyuruh menculik tuan kecil, Dia tidak memberitahu mereka tujuan sebenarnya"

Tangan Ary mengepal erat, "Beraninya dia! Apa kalian telah mengamankan orang-orang suruhannya?"

"Ya, Mereka sedang berada di kantor polisi untuk ditangani" 

Dengan geram Ary mengambil ponsel putranya lalu menghubungi Singar.  Begitu panggilan diangkat, Papa muda hamil itu menarik nafas dalam-dalam, "SAYANG PULANGLAH! ANAKMU BERADA DALAM BAHAYA!!"

"Baik"

Tidak sampai 15 menit, Dua sepupu telah berdiri di depan pintu, Panji terlihat terengah-engah dan Singar nampak sedikit berantakan.

"Hah... Hah... Bolehkah aku mati sekarang juga?" Panji menyeka keringat di dahinya.

Mendadak Ary yang duduk di sofa mengumpat kecil, "Sialan, Dua kejahatan kecil ingin aku memelukmu!" Dia langsung berlari dan melompat ke pelukan Singar. 

"Hati-hati" Singar dengan sigap menahan suaminya agar tidak jatuh. Dalam hati dia berterima kasih kepada dua kejahatan kecil sebab ini pertama kalinya pemuda memeluknya setelah 4 bulan terakhir.

Ary menutup mata, Menghirup aroma khas tubuh suami palsunya sampai dia merasa tenang dan amarahnya mereda.

Setelah mereka duduk, Larry dan Geremi mulai bercerita.

Wajah Singar suram disela-sela mengelus perut buncit suaminya, "Panji"

Panji mendesah panjang, "Haih... Baiklah, Aku akan mengurus masalah ini" Dia menatap Larry dan Geremi kemudian menemukan sesuatu, "Ngomong-ngomong... Kenapa kalian bisa bersama di tempat itu? Apa kalian berkencan hmmm?"

"Siapa yang berkencan?" Ary bertanya.




Penasaran? Silahkan lanjutkan membaca berbayar di aplikasi Karyakarsa ☺️ linknya sudah saya taruh di wall paling atas saya 😊🙏

HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang