23. Bayi Ikut Ke Rumah Sakit

1.1K 78 0
                                    

Fino menangkap bos mudanya yang nyaris jatuh. Dengan hati-hati mendudukkan ayah satu anak itu di kursi. Semua karyawan Ary langsung berkumpul di sekitar mereka berdua, Raut kecemasan nampak jelas pada setiap sorot mata mereka.

"Bos, Siapa yang membuatmu seperti ini? Akan kuhajar mereka!" Tanya Fino khawatir.

Ary meninggikan alisnya, "Benarkah?"

"Tentu saja!" Fino mengepalkan tangan di depan dadanya dengan ekspresi marah.

Terkekeh, Ary berucap, "Jika mengatakan bahwa aku seperti ini karena Presiden SERSA dan sekertarisnya... Apa kamu masih ingin menghajar dua pria ini?"

"Ya!"

Tak!

Kontan remaja-remaja disana menjitak pelan kepalanya. Ary tergelak.

Remaja termuda diantara teman-temannya itu meringis kesakitan, "Apa salahku huh?!"

"Dasar gila! Bahkan sebelum kamu berniat melakukannya, Tempatmu sudah berada di surga!" Ejek Eli.

"Kamu benar-benar cari mati jika berani meletakkan tanganmu pada dua pria itu" Tambah Winsten dengan senyum remehnya.

Perkataan teman-temannya membuat Fino kembali bertanya, "Tunggu, Siapa dua pria yang kalian maksud?"

Ary menyahut, "Singar Sersamuel Endries dan Aripanjis Hadimaja, Apa kamu bersedia memukul mereka untukku?"

Mata Fino terbuka lebar. Dia lalu menggaruk rambutnya disertai tawa hambar, "Ahahaha... U-untuk itu... Ku-Kurasa aku tidak bisa melakukannya untukmu Bos hehehe..."

"Kenapa?"

Remaja 18 tahun semakin kebingungan menjawab pertanyaan yang lebih mengarah ke ejekan tersebut, "Emm... Karena..."

Masalahnya... Siapa yang berani kepada dua pria itu?! Fino masih mencintai hidup dan pekerjaannya!

"Hahahaha!" Ary tergelak keras di kursinya. Dia mengibas-ngibaskan tangannya, "Sudahlah. Tidak usah dipikirkan ucapanku, Aku hanya bercanda. Lift perusahaan mereka rusak jadi aku terpaksa naik tangga sampai lantai ke 50. Itulah kenapa kakiku pegal-pegal"

Semua karyawan bernafas lega. Untunglah tidak. Jika benar demikian... Mereka lebih baik tidak mengatakan dukungan apapun.

Nyawa lebih penting!

Ary memandang Larry dengan mata memohon, "Larry, Tolong gendong bos mudamu ini ke ruangannya" Ary memijat kedua betis serta kakinya secara bergantian. Menunjukkan betapa dia begitu lemah.

Larry yang berdiri paling belakang menghela nafas panjang. Lantas menggeser teman-temannya. Begitu tiba di depan bosnya Larry langsung menggendong Ary gaya pengantin dan berkata pada Clarie, "Gantikan tugasku" Kemudian membawanya naik ke atas.




















Penasaran? Silahkan lanjutkan membaca di aplikasi Karyakarsa ☺️ linknya sudah saya taruh di wall paling atas saya😊

HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang