45. Es Krim

646 32 0
                                    

Di kota B...

"Sayang, Aku-"

"Disana ada topi rajutan tangan, Ayo kesana!"

"Sayang-"

"Aku ingin jus stroberi, Disana kelihatannya ada!"

"Aku lelah, Say-"

"Lihatlah baju-baju indah ini! Aku ingin membeli semuanya!" Ary melompat-lompat ketika dia melihat jejeran kaos khas kota B.

"..."

Ucapannya disela lagi dan lagi. Singar menghela nafas... Suaminya benar-benar penuh kegembiraan.

Lalu siapa dua hari yang lalu menangis sesenggukan ketika berpisah dengan bayi dan mengatakan bahwa dia tidak bisa berlama-lama disini? Apa yang bersamanya saat ini adalah pemuda jadi-jadian?

Hmmm... Entah, Singar tidak peduli.

Dia sedang kelelahan karena terus-menerus ditarik Ary kesana-kemari. Selama ini Singar selalu menggunakan mobil untuk bepergian tapi disini dia dipaksa berjalan kaki!

Bunyi dering ponsel membuat Singar segera mengangkat, "Apa?" Dia terus memperhatikan suaminya yang berada tidak jauh dari tempat, Pemuda sibuk mencerahkan mata pada sekelilingnya.

"Bagaimana bulan madu kalian? Apakah romantis?" Pertanyaan Panji penuh ejekan.

Singar melirik, Pemudanya sangat sibuk sehingga melupakannya.

Daun telinganya seolah-olah layu, Lalu dia menjawab, "Mana Zartin?"

"Oh ngomong-ngomong soal itu, Aku ingat saat kalian pergi Zartin benar-benar tidak mau berdamai dengan kami. Tapi lihatlah sekarang, Dia sangat bahagia, Sepertinya telah melupakan orang tuanya hahahaha...!" Tawa Panji merupakan penghinaan yang menusuk tajam ke hati Singar.

Tidak ada yang menghiraukannya disini!

Jadi dia mematikan panggilan dan mendekati suaminya.

Namun hal tidak terduga terjadi, Ary terlihat berlari ke arah Singar. Wajah tampannya penuh ketakutan. Meraih lengannya, Ary menarik pria itu, "Ayo, Kita pindah ke tempat lain saja"

"Ada apa?" Baru saja selesai berkata, Terdengar suara yang membuat keduanya membatalkan langkah, Ah lebih tepatnya Ary yang berhenti berjalan.

"Ary? Tuan Singar?"

Johan sedikit berlari diikuti Renaldy yang merupakan sang sekertaris, Mendekati dua pria itu. Mengukir senyum di bibirnya dia berkata, "Sangat kebetulan kita bertemu disini"

"Ya"

Merotasi matanya, Ary berbalik lalu menggandeng mesra lengan kokoh Singar, "Ah itu benar, Sangat kebetulan sekali" Dia memakai tanganya yang bebas untuk mengelus-elus pinggang Singar.

Singar menegang, Apa yang ingin dilakukan suaminya?

Johan tidak bisa mengalihkan matanya dari perbuatan Ary. Diam-diam dia menggigit bibir bawahnya.

Dan Ary juga tidak bodoh untuk tidak mengetahui kemana Johan memandang. Menyeringai, Dia sedikit berjinjit untuk mengecup basah pipi suami palsunya.

Cup!

"Bantu aku keluar dari makhluk mengerikan itu!" Bisik Ary.





Penasaran? Silahkan lanjutkan membaca di aplikasi Karyakarsa ☺️ linknya sudah saya taruh di wall paling atas saya😊

HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang