22. Tidak Boleh Mencuri Bayi

1.1K 87 0
                                    

Dari lantai, Panji bangkit dan duduk di kursinya, "Aku lupa memberitahumu. Aku sudah mendapatkan biodata Tuan Ary"

"Katakan" Ucap Singar yang terdengar penasaran.

"Dia lahir di kota Z pada tanggal 1 Februari 1998 dengan nama lengkap February Apridiano, Umurnya 24 tahun. Pernah bersekolah di SMA xxx dan hanya menjalani masa kuliah selama 3 tahun lalu berhenti karena masalah keluarga. Memiliki restoran yang dia bangun atas hasil pinjaman dana dari Tuan Sammy. Mempunyai anak dari hasil kerja keras kalian yang berusia 2 tahun. Nama panjangnya Zartin Apridiano"

"Tanggal lahir?" Tanya Singar selanjutnya.

Panji memeriksa ponselnya kemudian menggeleng dengan bibir dikerutkan, "Tanggal lahir dan nama Rumah Sakit tempat lahir bocah itu tidak memiliki data sama sekali. Sepertinya Tuan Ary memang bekerja sama dengan dokter yang mengurus persalinannya untuk merahasiakan ini, Dia pasti memiliki alasan"

"Publik" Tebak Singar tanpa ragu.

Lantas Panji menyambung ucapan Kakak sepupunya, "Maksudmu dia sengaja merahasiakannya karena takut publik akan mengetahui bahwa dia seorang male pregnant?"

Singar mengangguk pendek.

"Ah itu benar. Tuan Ary pasti takut dirinya akan menjadi bahan pembicaraan orang-orang"

Dia lalu bertanya pada Singar, "Lalu bagaimana kamu akan mengatakan kebenaran ini padanya? Kesalahpahaman yang terjadi di hotel itu membuatku sangat yakin jika Tuan Ary akan mati-matian mempertahankan hak asuh atas anak kalian. Jadi lebih baik kusarankan agar kamu jangan hanya mengambil anakmu saja" Panji memberikan saran.

"Maksudmu?"

Pria yang lebih muda darinya itu menghela nafas sebelum menjawab, "Yang aku maksud adalah kamu jangan sekali-sekali berpikir untuk merebut bocah itu darinya"

"Dia anakku" Kata Singar. Ada nada ketidaksukaan dalam intonasi suaranya. Bagaimanapun bayi itu adalah hasil jerih payahnya juga! Mengapa dia tidak boleh mengambilnya?

Panji menepuk jidat, "Sungguh, Kamu hanya berbakat dalam pekerjaan! Aku beritahu gambaran simpelnya. Anggaplah kamu yang mengandung dan membawa perut besar itu kemana-mana, Bertaruh nyawa melahirkannya, Mengurus kotoran dan air seninya, Tidak bisa tidur sepanjang malam akibat tangisan kerasnya lalu suatu hari Tuan Ary datang dan mengaku sebagai Papanya serta merampas bocah itu darimu, Apa yang akan kamu lakukan?"

Ekspresi Singar segera suram dan dia berkata dingin, "Jangan harap"

Panji bangkit menggebrak meja.

Brak!

















Penasaran? Silahkan lanjutkan membaca di aplikasi Karyakarsa ☺️ linknya sudah saya taruh di wall paling atas saya😊

HOT YOUNG PAPA, WILL YA MARRY ME? (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang