chapter 12

347 43 0
                                    

jisoo pov

"kau baikbaik saja?" tanyaku saat aku baru memasuki toilet dan melihat seseorang sedang muntah diwestafel.

tatapan kami bertemu melalui pantulan cermin besar,orang itu tidak bergerak dan tidak meresponku. masih dengan posisi yg sama,kedua tangannya memegang ujung westafel untuk menahan tubuhnya,badannya sedikit menunduk,dan ya dia mengeluarkan banyak air dari mulutnya.

aku mendekat kearahnya.

"mianhe" ucapku sambil mengangkat tanganku dan menempatkannya dipunggungnya dan kemudian bergerak naik turun secara perlahan.

dia menyalakan keran,membasuh mulutnya dan mencuci tangannya,dengan sigap aku mengambilkan tissue dan langsung ku berikan padanya.

ia menerima tissue yg ku berikan sambil tersenyum kearahku melalui pantulan cermin.

"kau baik baik saja?" tanyaku.

"apa yg harus aku lakukan?" tanyanya membuatku menatapnya sambil mengerutkan keningku.

"aku lelah kim,aku lelah" ucapnya lagi kemudian kembali menempatkan kedua tangannya diujung westafel untuk menopang tubuhnya.

sepertinya dia mabuk,tubuhnya terlihat berat.

"kau bisa memanggilku dengan namaku saja" ucapku membuatnya yg sedang menunduk itu kini menoleh kearahku.

"apa yg harus aku lakukan jisoo-yya?" ucapnya frustrasi.

dia mendekat kearahku,mengikis jarak diantara kami,dan kini dia menjatuhkan kepalanya diatas pundakku.

"aku lelah" ucapnya yg masih bersandar diatas pundakku.

"apa yg bisa ku bantu untuk meringankan bebanmu itu?" tanyaku.

"kepalaku berat,aku lelah" ucapnya lagi berhasil membuatku mendengus.

"kau mabuk" ucapku membuatnya mengangkat kepalanya dari pundakku,dan kini dia mengangkat kedua tangannya memegang kedua sisi pundakku sambil menatap kearahku.

apa lagi sekarang?

"apakah kau seorang lesbian?" tanyanya tibatiba.

demi Tuhan,dia mabuk.

aku diam,tidak bergeming dan tidak memberikan respon dalam bentuk apapun.

dia tersenyum,senyumnya memiliki arti yg tidak bisa ku artikan.

dia menarik tubuhku,aku bisa merasakan nafasnya karna ujung hidung kami yg sudah bertemu.

matanya melirik kebawah,ah lebih tepatnya dia melirik kearah bibirku.

kedua tangannya yg menyentuh pundakku itu kini bergerak melingkar dileherku.

dia mulai memeringkan kepalanya.

dan dengan lembut dia mengecup bibirku sebelum akhirnya dia kembali menatapku.

"kau menginginkannya?" tanya sambil menunjukkan smirkku dan mengangkat sebelah alisku.

dia mengangguk.

aku benar benar baru menyadari bahwa dia sangat cantik dan menggairahkan.

tanganku yg sejak tadi diam kini mulai bergerak memegang pinggangnya,mendorong tubuhnya sampai bersandar ditembok.

aku kalah cepat,dia berhasil melumat bibirku terlebih dahulu.

tidak melawan,aku membiarkannya melakukan apapun yg dia inginkan.

dia melepas lumatannya,tersenyum kearahku.

aku menggeleng dengan smirkku.

kata siapa ini selesai?

Black Families (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang