chapter 49

215 27 6
                                    

rosse pov

dua hari telah berlalu sejak kim jisoo menghampiri ku ke kantor untuk memberikan ku makan siang.

semalam dia menghubungiku,dia berkata bahwa aku dapat mengandalkannya, dan mempercayainya.

hal tersebut adalah hal yang sulit untuk ku lakukan kepada orang yang tidak memiliki hubungan apapun padaku, atau bahkan pada orang yang baru saja kenal dan dekat denganku.

tapi,entah kenapa aku ingin melakukannya, aku ingin menaruh harapanku padanya.

"yaakk nunnaa" kejut yoshi.

"ah,wae?" tanyaku.

"jinjja nunna? ini masih terlalu pagi untuk melamun" ucapnya membuatku memutar malas bola mataku.

"ada apa dengan wajahmu?" tanyaku saat aku baru menyadari bahwa pagi ini adikku itu memiliki raut wajah yang tidak biasa.

yoshi yang duduk dihadapanku itu kini mengangkat wajahnya perlahan untuk menatapku.

"tidak biasanya hyung pergi tanpa memberikan kabar sama sekali,sebenarnya kemana hyung? ada apa dengannya?" ucapnya bertanya,dan itu berhasil membuatku menenggak kasar salivaku. "nunna,aku bukan anak kecil lagi. aku juga tidak sebodoh itu sampai tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi" sambungnya.

"apa yang kau pahami?" tanyaku.

"aku mengerti semuanya nunna, mulai dari alasan appa dan hyung yang tidak akur" jawabnya.

"wae?" tanyaku.

sebenarnya ini berat bagiku,karna aku memang tidak pernah membicarakan tentang ini pada yoshi ataupun keponakkan keponakkan ku,dan lagi loren juga memang tidak mengizinkanku untuk melakukannya.

"karna hyung memilih jalan hidupnya sendiri,sementara appa? appa adalah orang yang memiliki ambisi cukup besar,appa menginginkan semua anaknya meneruskan apa yang sudah ada saat ini" jawabnya. "ditambah dalam perjalanan yang hyung pilih itu hyung melakukan hal yang menyimpang,dan itu membuat appa semakin tidak menyukai hyung" sambungnya.

"lalu bagaimana menurutmu?" tanyaku.

"aku pernah sesekali mendengar appa membicarakan tentang hyung dengan uncle,aku juga pernah sesekali melihat barang itu distudio hyung" ucapnya. "tapi entah kenapa aku tidak bisa membencinya,hyung tetaplah hyungku yang terbaik untukku,aku tetap menyayanginya,dan bagiku diluar hal menyimpang yang dia lakukan,dia adalah hyung yang luar biasa karna berani menentukan jalannya sendiri" sambungnya.

aku tidak terlalu terkejut,aku tau bahwa adikku ini cukup dewasa. namun,semua perkataan ataupun jawabannya cukup membuatku tersentuh.

loren-ahh,kau harus melihat dan mendengar ini.

"nunna" panggil yoshi membuatku menatapnya. "hyung baik baik saja kan?" sambungnya bertanya.

"aku tau kau memang sudah dewasa,mianhe nee aku tidak bermaksud untuk menyembunyikan apapun,namun satu hal yang bisa ku beritau saat ini hanyalah hyungmu itu baik baik saja" jawabku.

"aku percaya pada nunna,tapi maukah nunna mulai saat berjanji satu hal padaku?" ujarnya.

"apa itu?" tanyaku.

"berbagilah denganku nunna,bukan hanya nunna yang menyayangi hyung dan menginginkan semua keadaannya menjadi baik baik saja,akupun juga memiliki harapan dan keinginan seperti itu" jawabnya. "aku memang tidak bisa banyak membantu,tapi izinkan aku menjadi tempat nunna untuk bersandar dan mendengar semua keluh kesah nunna" sambungnya.

aku menengguk kasar salivaku,aku tidak menyangka bahwa dia akan berkata seperti itu.

"mianhe nunna,mian karna baru sekarang aku berani mengatakan ini,padahal aku sudah menyadarinya sejak lama,aku menyadari bahwa nunna kesulitan karna menampung semuanya sendiri" ujarnya.

Black Families (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang