chapter 21

286 32 0
                                    

rosse pov

"eoh,kau datang tanpa menghubungiku terlebih dahulu?" tanya seseorang saat aku dengan lancang datang ke tempatnya.

aku mengeluarkan ponselku,menelfonnya dan menunjukkan bahwa ponselnya tak dapat dihubungi.

"ah,haha. mian mian" ucapnya saat melihat bahwa dia tak dapat dihubungi. "kemarilah" ucapnya menyuruhku duduk didekatnya.

"aku kes.." ucapku terhenti.

"dengarkan ini" pintanya memotong ucapanku yg secara tidak langsung ia menyuruhku diam.

"yakk,aku kes.." lagi,ucapanku terhenti lagi.

"bisakah kau berbasa basi terlebih dahulu? kau sedang tidak buru buru bukan?" tanyanya membuatku mendengus dan memutar malas bola mataku.

ia pun mengotak atik beberapa alat didepannya sebelum akhirnya sebuah lagu terdengar.

"bagaimana?" tanyanya.

"not bad" jawabku.

"jinjja?" tanyanya lagi kini membuatku mengangguk.

ia tersenyum bangga dengan karyanya.

"ok,jadi apa yg membuatmu kesini hmm?" tanyanya.

"ikutlah makan malam bersama appa dan eomma" ucapku.

"malam ini?" tanyanya.

"nee" jawabku membuatnya mendengus.

"kapan mereka tiba?" tanyanya.

"sejam yg lalu" jawabku.

"wait" ucapnya yg kemudian mengambil ponselnya,menghidupkan dan memeriksanya.

"wae? apa yg lucu?" tanyaku saat melihatnya terkekeh menatap ponselnya.

"lihatlah" ucapnya sambil memberikan ponselnya.

akupun meraih ponsel miliknya dan melihat apa yg membuatnya tertawa kecil.

akupun meraih ponsel miliknya dan melihat apa yg membuatnya tertawa kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku tersenyum membaca pesan eomma padanya.

"kau akan datangkan?" tanyaku sambil mengembalikan ponselnya.

"aku menyayangi dan merindukan eomma,tentu aku akan datang" jawabnya sambil meletakkan ponselnya dimeja.

"gomawo" ucapku membuatnya menatapku. "kita datang bersama,aku akan menjemputmu" sambungku.

"first,you dont have to say thanks. second,i will come. jadi kau tidak perlu repot repot menjemputku ok? beritau saja dimana acara makan malamnya" jawabnya.

"hmm" ucapku sambil menatapnya.

"yakkk,kau jangan mencoba untuk ragu padaku,aku janji" ujarnya yg mengerti maksudku,dan itu berhasil membuatku terkekeh.

"baiklah baiklah" jawabku membuatnya memutar malas bola matanya.

"tapi,aku akan langsung pergi begitu kehadiranku tidak diterima disana. arra?" tanyanya membuatku mengangguk terpaksa.

Black Families (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang