lisa pov
aku langsung bergegas masuk kedalam pub milik bobby mengingat bahwa rosse menelponku dengan nada yang sendu.
entah ada apa dengannya, yang jelas ia meminta untuk bertemu dengan ku disini. dan ya, aku langsung menghubungi jennie dan memberitaunya.
dan meminta jennie untuk menyusul kami dengan catatan, ia baru boleh datang setelah 1 jam lebih.
well, baru kemarin malam aku merasa sangat bahagia karna mendapat lampu hijau dari keluarga ku dan juga jennie. dan sekarang, entah aku harus bertambah bahagia karna rosse membutuhkan ku untuk menemaninya dengan tanda kutip itu berarti ia sudah menganggapku sebagai temannya lagi, atau aku harus bersedih karna saat ini temanku sedang tidak baik baik saja.
"mianhe aku terlambat" ucapku pada rosse yang sedang duduk sendiri.
dia tidak meresponku, melainkan ia hanya menatapku sendu sebelum akhirnya ia menyesap alkohol yang berada dihadapannya.
"ada apa denganmu hmm? bukankah semua sudah baik baik saja?" tanyaku.
"apa yang kau maksud dengan baik baik saja?" ucapnya balik bertanya.
"bukankah semua sudah berjalan seperti yang kau inginkan? loren sudah kembali, ia bahkan akan masuk dalam perusahaan park" jawabku. "sekarang ini, apa lagi yang mengganggu pikiranmu?" sambungku.
"tidak ada yang berjalan sesuai dengan keinginanku lisa, sekalipun ada.. tidak ada yang gratis. aku harus mengusahakannya dengan keras, membayarnya, menjaminkan sesuatu yang bisa ku jadikan jaminan" jawabnya dengan sedikit frustasi. "aku lelah lisa" sambungnya.
"kau betul, memang tidak ada yang gratis didunia ini" jawabku. "untuk berada disini, aku harus menjauh dari mommyku. untuk mendapat posisiku saat ini, aku harus mengerjakan pekerjaan pekerjaan kotor yang diperlukan. untuk menjadi adik yang baik, aku harus merelakan masa muda ku dengan kehilangan teman teman ku yang mengetahui siapa saudara saudara ku" sambungku dan ku lihat ia termenung.
aku menuang wine kedalam gelas dihadapanku sebelum akhirnya aku menyesapnya.
"aku tidak pernah menyesal melakukan semua itu. karna mengingat hasil yang ku dapatkan saat ini, maka aku merasa semua yang ku pertaruhkan adalah hal yang memang pantas untuk ku lakukan" ucapku. "kau harus memilih, menentukan, dan memperjuangkan apa yang benar benar kau inginkan" sambungku.
"aku tidak bisa lisa" jawabnya.
"tidak ada yang tidak bisa, dan tidak ada yang sia sia" ucapku. "aku tidak tau standart apa yang appa mu berikan kepada anak anaknya terutama kepadamu, hanya saja melihat apa yang sudah kau lakukan selama ini ku rasa bukanlah masalah yang besar jika kau menuntut sesuatu yang apalagi itu adalah untuk kebahagiaan mu" sambungku.
"anniyeo lisa-yya, aku tidak bisa melakukannya" jawabnya.
"waeyeo?" tanyaku.
"kau tidak akan mengerti" jawabnya.
"anniyeo, aku mengerti. sangat mengerti. dan aku tau pasti bahwa kau bisa melakukannya chaeng, jangan membebankan dirimu atas semua masalah ataupun persoalan disekelilingmu, kau tidak sendiri. dan lagipula itu bukan sepenuhnya tanggung jawabmu, karna kau juga perlu menjalani kehidupanmu dengan sebagaimana mestinya" ujarku.
"aku rasa.. aku.. aku menyukainya lisa, dan kau tau pasti bahwa akan sulit bagi appa ku untuk menerimanya" ujarnya yang membuatku tertegun.
aku tau bahwa 'nya' yang dimaksud oleh rosse adalah sepupu dari kekasihku. dan aku tau bahwa rosse memang memiliki rasa terhadapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Families (jenlisa)
Losowecerita ini menceritakan tentang beberapa keluarga mafia dengan latar belakang yg berbeda beda. apakah mereka memiliki hubungan yg baik? dan bagaimanakah mereka menjalani kehidupan mereka? dan yg terpenting,siapa sajakah mereka? ⚠️gxg area⚠️ #yu coba...