chapter 7

380 39 0
                                    

jennie pov

"nunna,kau harus berjanji untuk tidak berpergi pergian lagi nee?" rengek anak kecil yg tengah menyetir mobil ini membuatku gemas.

"kau berkata seolah kau merindukan ku,padahal kau tidak pernah mengirimiku pesan" ucapku.

"yak nunna,itu karna aku kesal padamu. terakhir aku mengerimimu pesan dan kau tidak membalas,kau bahkan tidak mengangkat panggilan telfon dariku"

"itu karna aku sibuk"

"sesibuk itu sampai kau tidak memiliki waktu untuk membalas pesan adikmu? atau mengangkat telfonku walau hanya beberapa menit?"

"itu karna kau berisik,dan mengganggu"

"nunnaaaa~" ucapnya semakin merengek,dan itu benar benar membuatku terkekeh.

jujur,aku merindukkan si bodoh ini. aku rindu dia bermanja padaku,aku juga rindu menggodanya seperti ini.

"bercanda. mainhe nee,mian karna nunna sudah mengabaikanmu"

"gwencana" jawabnya dengan manis. "ah nunna,bolehkah aku melaju dengan lebih cepat?" tanyanya.

"wae? kau sudah terlambat?"

"almost"

"yak pabbo-yya. kan sudah ku bilang,harusnya kau tidak usah menjemputku"

"dan sudah ku bilang bahwa aku merindukan nunnaku. lagipula jika aku tidak menjemputmu,kau pasti akan menggunakan transportasi umum kan? dan itu akan membuatku menjadi khawatir"

"apa yg salah dengan menggunakan transportasi umum huh?"

"yg salah adalah nunna seorang kim,dan tidak membutuhkan transportasi umum. kau bisa memilih siapapun menjadi supirmu,kau bisa memilih mobil apa yg ingin kau gunakan. jadi,kau benar benar tidak membutuhkan transportasi umum"

"aigo,sejak kapan kau menjadi cerewet seperti ini hha"

"aku serius nunna,berhentilah berpergian menggunakan transportasi umum. aku tidak ingin sesuatu yg buruk terjadi padamu nantinya"

"sesuatu yg buruk seperti apa yg kau takutkan?"

"ya,bagaimana jika ada yg mengganggumu? bagaimana jika seseorang menggodamu? bagaimana jika kau bertemu berandalan yg suka menodong?"

demi Tuhan,aku rindu adikku ini. dia benar benar sangat menggemaskan saat sedang mengoceh seperti sekarang.

"bukankah tadi kau sendiri yg berbicara bahwa aku adalah seorang kim? siapa yg berani melakukan itu padaku? lagipula,aku bisa menjaga diriku dengan baik. buktinya,selama ini aku sering menggunakan transportasi umum dan aku baik baik saja kan?"

"nunna,aku tau aku adalah seorang adik. tapi,bisakah sesekali atau setidaknya untuk kali ini kau mendengarkan dan menurutiku?" ucapnya serius. dia melajukan mobil dengan kecepatan yg lumayan cepat,dan melirik kearah ku dengan tatapan serius.

akupun tersenyum tanpa sepengetahuannya.

"ok,aku akan menurut" jawabku.

..

setelah haruto menjemputku dibandara,dan aku mengantarnya ke kampus. kini aku sudah tiba dirumahku,ah apartemenku.

aku baru saja selesai membersihkan diriku,dan mengenakan pakaian.

berjalan menutup pintu kamarku menuju kearah meja makan.

akupun melihat seseorang tengah duduk dimeja makan. "ini masih siang dah kau sudah kembali?" tanyaku sambil berjalan kearahnya.

Black Families (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang