chapter 44

226 27 5
                                    

author pov

bobby telah selesai berbincang dengan jisoo dan rosse.

"aku tau ini bukan waktu yang tepat,tapi ini cukup penting" ucap bobby sebelum jisoo dan rosse pergi meninggalkan holupp. "aku ingin kau dapat membebaskan andreas minggu ini,secepatnya" sambungnya yang tidak mendapat respon.

"kami pergi dulu" ucap jisoo membuat bobby mengangguk.

"aku akan menyuruh orangku menjemput loren malam ini juga" ucap bobby pada rosse.

jisoo dan rossepun melangkah menjauh dari bobby.

bobby berjalan menuju ruangannya.

"dikunci bos" ucap guard yang berdiri didepan pintu ruangannya.

"shibball" ucap bobby. "mereka harus membayar uang sewa untuk ini" sambungnya.

bobby menatap kearah guardnya itu.

"siapa yang keluar lebih dulu?" tanya bobby.

"jennie,kim jennie" jawab guardnya membuat bobby menampilkan wajah tak percayanya.

mata bobby membulat,kedua alisnya naik,dan bibirnya mengerucut.

ia menggeleng tak percaya dengan jawaban guardnya itu.

"suruh dj mengencangkan musik,dan bagikan wine pada semua orang" ujar bobby membuat guardnya bingung. "aku kalah taruhan dengan diriku sendiri" sambungnya sambil menggeleng kemudian berjalan menjauh dari pintu ruangannya.

lisa pov

entah sejak kapan dan bagaimana ceritanya,saat ini aku tengah berduaan bersama jennie diruangan bobby.

jennie berada dibawah kungkunganku dengan tidak menggunakan sehelai benangpun ditubuhnya.

tanganku meraih gelas yang berada diatas meja disampingku,aku mengambil sebuah ice cube dan menaruhnya diatas perut jennie,mendiamkannya ditengah tengah sana.

aku sedikit mendongak melihat jennie yang tengah menggigit bibir bawahnya.

dia sangat seksi.

tangan kananku ku gunakan untuk menopang tubuhku,sementara tangan kiriku mulai bermain menggoda vaginanya.

badannya bergerak tak karuan.

aku menunduk,menjilat area intinya sambil tanganku tetap bermain main dibawahnya.

"eeemhhh" desahnya terdengar sangat sensual.

aku kembali menjilat jilat dibawah,sebelum akhirnya aku membuat jalur ketengah perut datarnya itu.

lidahku menjulur berputar putar memainkan ice cube yang tadi sengaja ku tempatkan disana.

tanganku berhenti bermain kala aku merasakan jennie sudah mulai sangat basah karna aksiku.

kini aku tengah menggenggam sebuah dildo berukuran sedang yang tadi ku ambil dilaci kerja bobby.

aku tau dia memiliki banyak sekali alat seperti itu disana,dan untungnya tadi aku sempat mengambil satu yang masih terbungkus rapih dengan masih disegel.

perlahan tapi pasti,aku memasukkannya kedalam jennie,membenamkan setengahnya dan mendiamkannya.

"mmooreehh lisaah.." ucapnya kembali terdengar sensual.

"memohonlah" ucapku.

"uuuhhh" kembali aku mendengar desahnya kala aku menggigit setengah ice cubenya dan menuntunnya untuk membuat jalur sampai ke tengah tengah bagian dadanya.

Black Families (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang