chapter 39

270 23 2
                                    

author pov

ini adalah hari kedua setelah pertemuan choi lalisa dengan beberapa anggota keluarga kim, banyak hal yang mereka bahas pada malam itu, mulai dari kim bum yang menanyakan tentang kedekatan jisoo dengan rosse, alasan pasti yang membuat jennie benar benar menyelesaikan hubungannya dengan jong-in, bahkan kim bum juga menanyakan alasan berakhirnya hubungan lisa dengan han so-hee, hingga kedekatan dan maksud tujuan dari ucapan lisa pada appa jennie.

percakapan itu membuat mereka jadi saling mendapatkan informasi baru, dan membuat mereka menjadi cukup lebih dekat.

lisa jadi mengetahui bahwa kim jisoo menaruh ketertarikan pada park rosse, dan ingin mendekatinya. lisa juga jadi tambah mengenal jennie karna jennie menceritakan benar benar semua tentang hubungannya dengan jong-in yang cukup toxic sehingga cerita tersebut sempat membuat kim bum sangat emosi,namun jennie berhasil menenangkannya dan lisa berhasil mendapatkan peluang untuk mendekati jennie (mendapatkan restu dari saudara saudaranya) dengan cara mencuri perhatian kim bum dan yang lain agar memercayainya untuk menjaga jennie meskipun banyak hal yang harus ia janjikan dan ia buktikan terlebih dahulu.

beralih dari keluarga choi dan kim, ini juga merupakan hari kedua bagi loren yang ditinggal eommanya kembali ke New Zealand.

"dari deskripsi yang diberikan oleh yoshi,orang itu merujuk pada jean" ucap loren pada bobby.

ya,saat ini loren tengah berada di bar milik bobby,lebih tepatnya loren sedang berada diruangan milik bobby dan membicarakan hal yang cukup penting untuk loren.

"jean?" tanya bobby membuat loren mengangguk.

"dia orangmu bob" ucap loren dengan nada sedikit kesal.

"loren-ahh,aku memang menjual barang seperti yang kau katakan,tapi kau tau barangku sangat berbeda,dan aku hanya menjualnya dalam ukuran besar,dan hanya kepada orang orang tertentu" ucap bobby dengan kekehan. "bagaimana bisa kau berfikir aku menjual barang dan menargetkan anak kecil sebagai pelangganku? aku tidak segila itu" sambungnya.

"lalu pada siapa aku harus menuntut pertanggung jawaban? aku tidak ingin hal seperti ini terjadi bob,ini sudah keterlaluan,aku tidak ingin adikku atau bahkan teman temannya terjerumus pada barang barang seperti itu" ujar loren.

"aku mengerti dan merasakan hal yang sama,disanapun ada adikku. aku tidak mungkin membiarkan hal hal seperti itu mendekati adikku" ujar bobby. "tapi,aku berani bersumpah bahwa sejak hampir 2 bulan lalu jean sudah tidak bekerja denganku,aku sudah membuangnya karna suatu hal yang ia lakukan" sambung bobby.

lorenpun mendengus kasar sebelum akhirnya ia mengeluarkan kantong bening berukuran kecil berisi sesuatu yang berwarna putih.

bobby mengambil kantong kecil yang dilempar oleh loren ke meja,dan bobby meratakan butiran butiran putih itu dalam kantong sebelum akhirnya ia mengangkatnya dan menerawangnya.

"ciihhh" decih bobby sambil terkekeh dan menggeleng.

bobbypun menuangkan butiran butiran itu keatas meja,dan meratakannya menjadi sebuah garis menggunakan kartu nama yang ia keluarkan dari dompetnya.

"aaahhhgggg" deru bobby setelah bobby menarik garis tersebut menggunakan hidungnya.

"aku tidak kaget jika dia berani menjualnya pada anak anak sekolah,ini barang murah" ucap bobby setelah menghembuskan asap rokokknya.

"tetap saja" ucap loren yang kemudian meraih cigarrate box untuk mengeluarkan sebatang rokok dan membakarnya.

"kapan kau terakhir bertransaksi dengan double R si kembar bodoh itu" ucap bobby bertanya.

Black Families (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang