004. The Social Life of a Little Maid (2) 𖥔

95 11 0
                                    

———— chapter start

Ketika mata kami bertemu, Frintz tersenyum, "Tuan muda salah menjawab semua pertanyaan. Tapi, aku tidak terlalu banyak dipukuli hari ini, karena PR nya sudah diselesaikan olehku."

"...."

Di poin ini, akan sangat bagus untuk memikirkan dalam-dalam tentang keluarga kami, keluarga Rodeline, yang disebutkan dalam novel original.

Ayahku, Leonard Rodeline dari 'Golden Ivory Town', yang dikenal sebagai gedungnya para alkemis, dan dia adalah pria yang menjanjikan.

Dia adalah alkemis yang elit, tapi dia membenci atasannya dan menjadi pengembara. Count Gillete lah yang memberinya pekerjaan dengan murah hati, dan dengan liciknya Ia menggunakan fakta bahwa Leonard adalah seorang duda dengan dua anak yang perlu diberi makan.

Ayah ... yah, aku masih canggung untuk memanggilnya begitu. Alkemis itu tidak menyadari bagaimana sesuatu benar-benar bekerja di dunia ini, dan oleh karena itu dia seperti menjadi budak kontrak yang mendedikasikan dirinya untuk Count Gillete.

Anak-anak yang menemaninya di kediaman Count, Frintz dan Ailette, secara natural tumbuh menjadi pelayan di mansion Count.

Frintz menjadi pelayan untuk dipukul sebagai ganti dari Tuan muda yang bodoh. Dan Ailette menjadi pelayan yang melakukan pekerjaan rumah.

Di original novelnya, hanya tuan Alkemis dan Frintz yang muncul sedikit sebagai peran figuran.

Kembali ke County setelah berlatih menjadi kesatria, Tuan muda Romdio mengabaikan Main karakter—yang merupakan penyelamat hidupnya.

Di saat-saat seperti itu, Frintz yang mengelola kebutuhan Thesilid (pemeran utama), seperti makanan dan tempat tidur. Dan, seorang alkemis yang memberikan potion untuk diberikan ke Thesilid pada saat ia berangkat pergi, sambil berkata bahwa ia merasa bersalah.

Bagian yang menarik perhatianku adalah cuplikan di mana Frintz dan Thesilid muncul bersama.

Itu adalah kamar putri bungsu yang Frintz arahkan untuk Thesilid sambil berkata bahwa itu adalah kamar terbersih yang ada.

Pemain utamanya, yang menemukan barang-barang Ailette di sana bingung dan bertanya apakah itu kamar seorang wanita. Frintz terkekeh kecil dan menjelaskan untuk membuat Paladin yang baik hati itu mengerti.

"Itu adalah barang peninggalan adik saya. Dia secara tidak sengaja masuk ke dalam dungeon yang terkunci dalam-dalam di kediaman Count Gillette, dan—"

Haaah. Itulah masa depan dari Ailette Rodeline.

Rumah sialan ini dibuat di atas tempat yang paling terkutuk. Sudah cukup kalau hanya ada dungeon di dekat kediaman Count, tapi di kediaman Gillete ini bahkan berada di atas dungeon itu sendiri.

Setelah berpikir panjang, aku melirik ke arah Frintz kembali. Meskipun ia adalah seorang kakak, dia hanyalah anak yang terlihat seperti 12 tahun-an.

Aku sedikit terkejut, kupikir mungkin dia tak akan bisa lepas dari pukulan-pukulan di tangan & betisnya itu karena Tuan Muda adalah orang yang bodoh.

Frintz, yang datang setelah mencuci tangannya secara menyeluruh, mengusirku dari kursi dan mulai mengaduk adonan menteganya.

Aku sangat khawatir dengan tangan Frintz, "Bagaimana kalau mengobati tanganmu dulu? Sana ke tempat Ayah."

Dia pun menjadi takut dan panik, "Tidak! Nanti Ayah khawatir."

"Ayah tidak tahu tentang ini??"

"Iya. Kalau dia tahu, dia akan melarangku ke kelas Tuan muda lagi. Aku tidak peduli jika aku dipukuli, aku ingin belajar di kelas juga ...."

Privileges by The World Building GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang