— 160. When Saving the Third Time Around (11) 𖥔 —
"...."
"Apa. Kenapa kau melihatiku seperti itu?"
Ligarez tersenyum dengan tampang kebingungan di wajahnya.
Ya. Dia adalah tipikal orang yang bisa tertawa dan mengekspresikan pikiran batinnya yang gelap itu tanpa sedikitpun keraguan.
"Omong-omong, jagalah dirimu, aku akan merasa kesal kalau kau kembali dengan luka."
"....Saya merasa terhormat."
Dalam restropeksi, Frintz selalu bertanya-tanya.
Kenapa Pangeran itu, yang sangat berlawanan dengan dirinya, memilih untuk tetap menyukainya?
Tapi, ia tak bisa berpikir kalau seorang kadet kesatria dengan latar belakang rakyat biasa akan berani menanyakan itu. Jadi, seperti biasa, inilah waktunya untuk mengambil sikap diam, tapi untuk beberapa alasan, Ligarez adalah yang pertama menyebutkan alasan itu hari ini.
"Kau tahu apa?"
"....Ya?"
"Kau punya suasana yang mirip dengan Kakak lelaki yang sudah mati." (tl/n: kann, sudah kuduga sih)
Tiba-tiba, jarak antara Ligarez dan Frintz pun menipis.
"Aku pikir ini adalah penggantian yang bagus."
"...."
Bisikan rendah itu pun menyusup dengan dingin ke dalam pikirannya Frintz seperti pecahan es. Waktu pun berlalu saat dadanya berhenti naik dan turun.
"Yang mulia pangeran ke-tiga, rupanya anda di sana!"
Kesatria istana pun memanggil Ligarez.
"Apa yang terjadi?"
"Kita memiliki masalah. Hal ini menyangkut tentara sihir yang tiba di titik pertemuan beberapa waktu lalu."
Pasukan sekutu tiba satu jam lebih cepat daripada waktu yang ditentukan, menyebabkan masalah.
"Beritahu aku apa yang terjadi."
"Peneliti Chimera memimpin Tentara Republik Sihir dan memasuki dungeonnya. Mereka bilang, mereka tak bisa bertarung bersamaan dengan Gereja, jadi mereka akan memulai penaklukan terlebih dahulu."
"....Hmm."
Ujung bibirnya Ligarez pun membentuk sebuah lengkungan.
Mungkin kesatria itu mengantisipasi hasilnya bahkan sebelum ia melaporkannya.
"Kita perlu menyelamatkan Kakak-kakakku, yang sedang gemetar ketakutan, secepat mungkin."
Ligarez pun memerintah sebagai seorang Pangeran.
"Pergilah dan beritahu Marchioness Romina Lecandro. Sekutu kerajaan akan segera memasuki dungeon."
✣
Apa yang terjadi di sini?
Halaman belakang dari Istana Summer, yang seharusnya dipenuhi oleh para sekutu untuk kelompok penaklukan yang ke-dua, kami ditinggalkan.
Aku pun menghidupkan jendela sistem dan memeriksa waktunya. Tidak ada masalah apapun dengan waktu kedatanganku.
"Kenapa hanya kita satu-satunya yang berada di depan portal dungeon?"
Thesilid, Ephael, Hestio, dan Ash terlihat seperti memiliki pertanyaan yang sama.
Ephael dan Hestio pun mengekspresikan opini mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Privileges by The World Building God
AbenteuerATTENTION PLEASE! ⚠️ Jangan sebut-sebut nama translator di medsos atau site manapun agar translate ini tidak kena takedown! Mohon bantuannya, readers-nim!! This story is NOT MINE. And translated in BAHASA 🇮🇩 Translate enggak 100% akurat -! ⚠️ WARN...