———— chapter start ✣
Itulah saat ketika Aku melihat ke arah Thesilid, berharap kalau aku salah mendengar sesuatu.
Psshh, kruuuk~
"....."
"....."
Ini menjadi canggung karena kami berada di situasi yang tiba-tiba berubah.
"A-aku sedang berjalan menuju restoran."
"Ah, iya. Itu hal yang sudah biasa terjadi, jadi tidak usah malu-malu."
"... Tapi, kenapa kau melihatiku dengan tatapan begitu?"
Merupakan hal yang menggemaskan melihat pipinya memerah sambil membuat alasan.
Tiba-tiba, Aku teringat diet miskinnya Vatikan. Dan buru-buru mencari sesuatu di tas ranselku.
"Ini, sebuah hadiah."
"Apa ini ...?"
"Sesuatu untuk dimakan. Itu enak."
Thesilid kebingungan saat aku memberikan pil rasa pasta saus tomat.
"Kalung ini benar-benar punyaku, jadi jangan khawatir dan makanlah."
"Uhm, baiklah. Aku harus bertanya ke kardinal Cattleya nanti. Temanku sedang menungguku, jadi ...."
Untuk beberapa saat, kalimat yang ragu-ragu itu tersangkut di benakku, "Hah? Teman?"
Thesilid punya teman?
Aku tidak sedang menyalahkan Thesilid yang mempunyai kewajiban untuk berteman. Ini adalah masalah dari plot yang disiapkan. Tapi, jelas-jelas di original novelnya, setting untuk teman masa kecilnya Thesilid itu ....
– "Beberapa stigmata terjebak dalam dungeon, Aku yang satu-satunya bertahan hidup. Ini terlihat baru saja terjadi di hari itu. Setiap tahun sejak saat itu, hari Pengorbanan mulai mengambil sesuatu dariku."
Teman-teman. Dungeon yang meledak. Hari Pengorbanan.
Apa arti dari semua kata kunci ini?
"Tidak mungkin ...."
"Apa yang salah?"
Pada saat ketika pertanyaan yang membuatku penasaran berdengung di telingaku, 'itu' datang.
Bzzh, duar!
"...!"
"—!"
Sebuah gelombang yang berat dan besar memukul jantungku secara langsung, kaki yang gemetaran, dan tanah yang terguncang.
Tidak, ini bukanlah begitu. Ini adalah pemisahan ruang itu sendiri. Aku tak bisa membantu, tapi aku tahu situasi ini kenapa.
"Dungeon meledak ...!"
Kepingan puzzle itu pun menyatu dengan sempurna.
Dungeon itu meledak dan menghancurkan teman-temannya Thesilid di hari ini, di tempat ini!
[ 'The World Building God' kebingungan, Kenapa event bencananya terjadi sekarang? ]
[ 'Balance that Judges the Soul' mengkritik Dewa Pencipta karena mengatakan hal tersebut. ]
[ 'The Harsh Comentator who Adjust the Balance' menggelengkan kepalanya dengan kuat dan berkata kalau penganut di kelas S pergi dalam waktu yang salah. ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Privileges by The World Building God
MaceraATTENTION PLEASE! ⚠️ Jangan sebut-sebut nama translator di medsos atau site manapun agar translate ini tidak kena takedown! Mohon bantuannya, readers-nim!! This story is NOT MINE. And translated in BAHASA 🇮🇩 Translate enggak 100% akurat -! ⚠️ WARN...