———— chapter start ✣
Aku akan *menggendong kalian guys. Daripada itu, mari kita pergi ke ruangan boss-nya.
*utk para gamers pasti tau lah, ngegendong utk naik rank gitu intinya
"Okay, ayo lakukan itu."
"Terima kasih. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk tidak menghalangi jalan."
Sebagai pertanda pada nasib baik, aku memberikan Thesilid cupcake yang krimnya dihiasi buah-buahan.
"... Sebenarnya aku terjatuh di dungeon, tapi bagaimana bisa aku memakannya dengan baik? Aku tidak pernah makan yang begini, bahkan pada saat hari libur suci."
"Makan yang banyak untuk bertarung dengan baik."
"Bahkan meskipun aku memakan makanan yang kau berikan padaku, aku tak mau terjatuh dalam dosa besar karena rakus ...."
"Benarkah? Kalau begitu, makanlah yang banyak. Ini tiramisu coklat dan teh susu rasa peach!"
"...."
Aku mengabaikan faktanya dan membawa banyak potion pencernaan yang enak, dan merawat Thesilid dengan banyaknya sesuatu yang enak.
Sementara itu, aku membuka jendela sistem dan melihat-lihat peta struktur mansion ini. Empat paviliun, barat, timur, utara, dan selatan adalah simestris yang sempurna satu sama lain.
Setiap lantai dari empat paviliun itu terdiri dari aula resepsi, aula perjamuan, dapur, dan sebuah labirin—seperti lorong-lorong itu tersambung dengan ruangan lain.
"Mari kita lihat. Untuk sampai ke ruangan bos-nya ...."
Menggunakan privelege-ku sebagai transmigrator tanpa penyesalan, konten dari novel originalnya juga sudah diperiksa di Perpustakaan Terintegrasi.
Mudah untuk menemukan bagian yang ku butuhkan karena aku sudah menandai bab-nya.
[ Penanda buku 473 - Tempat kenangan ubi jalar itu tumbuh #Mansion_of_Toys #Childhood #Battle_Royale ]
"Umm, menurut novel originalnya, sang Protagonis kecil bertahan hidup dari keracunan dan masih kehilangan staminanya karena terus bertarung .... Seperti yang kuduga, kalau kau menanam ubi jalar yang terikat untuk tumbuh."
(ubi jalar di sini itu thesilid ya)
Saat aku sepenuhnya sadar terhadap konten, Thesilid—yang memakan semua coklat tiramisunya, memberitahuku fakta yang penting.
"Energi dari boneka badut itu sudah menghilang. Sepertinya kita sudah bisa keluar."
Pada saat itulah aku membuka pintu lemari ini dengan hati-hati.
– "Ah! Tes, tes! Apa kalian mendengarku, anak-anak? Petak umpetnya sudah selesai!" –
Suara butler Rodrigo itu datang entah darimana.
Saat aku melihatnya dengan hati-hati, mulut ornamen perunggu yang berbentuk wajah manusia yang ditaruh di tempat bagus itu bergerak.
– "Baiklah, ayo kita lihat hasilnya. Karena di sini ada banyak stigmata, situasi di paviliun barat adalah yang terbaik. Paviliun timur berada di tangan lain, sedang dalam bencana. Pasti sangat berlebihan untuk yang terlemah anak berambut perak itu untuk melakukannya sendirian. Omong-omong, selamat untuk anak-anak yang berhasil bertahan! Prok! Prok! Prok!" –
Ornamen perunggu itu memiliki raut cemoohan yang aneh.
"Mari dengarkan itu semua sebelum kita menghancurkannya." (Thesilid)
KAMU SEDANG MEMBACA
Privileges by The World Building God
AdventureATTENTION PLEASE! ⚠️ Jangan sebut-sebut nama translator di medsos atau site manapun agar translate ini tidak kena takedown! Mohon bantuannya, readers-nim!! This story is NOT MINE. And translated in BAHASA 🇮🇩 Translate enggak 100% akurat -! ⚠️ WARN...