007. The Social Life of a Little Maid (5) 𖥔

93 13 0
                                    

———— chapter start ✣

[ 'The World Building God' menatap mata anda. ]

Hah? Apakah dewa sedang melihatiku? Kenapa?

[ 'The World Building God' merasa bertanggung jawab atas Anda yang terlempar dalam dunia akhirat tanpa menikmati hidup. ]

"Ah."

Ya, Aku punya masalah di situ.

Dewa dari Biro Transmigrasi membuat bencana nasional dengan nama proyek publik. Yang pada akhirnya membuatku terpaksa mati dan bertransmigrasi.

Sebuah komplain harus bisa melawan kelalaian ini, "Baiklah, tentang itu, apa yang sebenarnya terjadi? Tolong beritahu saya kejadiannya."

[ 'The World Building God' membuat sistem untuk meng-ekstrak jiwa yang masuk kriteria untuk transmigrasi, tapi itu menjadi sebuah bug, dia menyatakan bahwa tidak hanya orang mati, tapi jiwa yang masih hidup juga terpilih. ]

Jika aku terpaksa mati untuk beberapa alasan, apa itu juga bug?

"Tapi, apa Dewa juga membuat kesalahan? Well, pasti ada sesuatu yang tak beres."

[ 'The World Building God' meringis dan protes kalau itu akan jadi sempurna kalau dia sendiri yang melakukannya, tapi jadi ada kekurangan yang di buat oleh dewa baru yang ceroboh. ]

Aku menggembungkan pipiku melihat bagaimana Dewa satu ini berusaha memotong buntutnya untuk kabur dari masalah.

"Tapi, anda juga punya tanggung jawab sebagai senior."

[ Mata 'The World Building God' memancarkan niat kekerasan, dan dia bergumam kalau itu adalah hal yang benar. ]

[ 'The World Building God' mengubah sikapnya dan menyebut 'The Eyes that Watch Over the Chaos of All Things' bajingan. Berkata, kalau dia menyelesaikan QA* dengan cepat, pasti hal-hal seperti ini tidak akan terjadi. ]

*QA = kualitas asuransi

[ 'The Eyes that Watch Over the Chaos of All Things' membungkuk kebawah untuk menyembunyikan presensinya. ]

"Baiklah ... omong-omong, aku paham situasinya dengan cukup baik ...."

Aku menyimpulkannya dengan helaan napas yang panjang. Hal ini bukan tanpa rasa keanehan dan kemarahan bahwa kehidupan puluhan warga kota kecil modern terhempas begitu saja.

Namun, Aku tidak terlalu antusias berurusan dengan para Dewa untuk meminta agar aku kembali ke kehidupanku sebelumnya.

Bukankah itu sangat kesepian, melelahkan, dan kehidupan yang keras untukku mengklaimnya kembali?

"Tidakkah aku harus membungkukkan tubuhku dalam rasa terimakasih yang tinggi kalau aku bertransmigrasi ke Ro-fan yang peduli dengan anak-anak daripada regresi tak terbatas yang menjengkelkan ini?"

Meskipun mereka ramah-ramah, lawanku adalah Dewa.

Aku sudah bertransmigrasi ke novel yang membuat frustrasi ini dengan level kelas-S yang susah, di sini tidak ada yang bagus selain mencoba memaksa menjabat tanganku dengan Dewa yang tertarik padaku daripada dibenci oleh mereka.

Aku mencoba menenangkan kekesalan yang tersisa seperti sedimen tenggelam dalam hatiku.

Sebagai gantinya, aku mendorong diriku untuk sedikit kompensasi menanyai Dewa untuk persyaratan pada level yang wajar.

Privileges by The World Building GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang