098. How the Protagonist does Good Deeds (9) 𖥔

176 23 1
                                    

———— chapter start

[ 'The World Building God' mengkritik sang Pemeran Utama karena kehilangan fokusnya ketika menjadi seorang tanker. ]

[ 'Inspektur Spoiler' berkata bahwa ini sesuai karena sang Main Karakter dibenci oleh seluruh dunia, tapi Ia bertanya-tanya mengapa itu terjadi sekarang. ]

[ 'The Harsh Comentator who Adjusts the Balance' menjelaskan kalau itu terjadi karena kekuatan penyembuhannya healer terlalu OP. ]

Begitulah. Thesilid tidak bersalah. Aku cuma mendapatkan atensi dari bos itu karena kekuatan penyembuhan ku terlalu kuat!

"Haa, aku sudah terlanjur jadi healer yang sangat kompeten."

[ 'The Harsh Comentator who Adjusts the Balance' menyarankan anda untuk merefleksikan diri dan jangan terlalu sombong, kalau anda tidak sedang menginjak-injak orang lain. ]

[ 'The World Building God' merasa marah, memberitahu mereka untuk tidak melemparkan air dingin pada anak-Nya. ]

Di saat yang bersamaan, senjatanya Grelius berevolusi.

Chararara!

<Healer, aku mencium bau darah busuk dan serbuk tulang orang-orang ku darimu. Kau bersalah karena berani menyakiti mereka yang mengabdi pada Klan Kematian. Aku akan menyingkirkan mu terlebih dahulu.>

Banyaknya rantai melompat dari sabit-nya dan merusuh ke arahku dengan kecepatan yang luar biasa.

Tentu saja, aku tak pernah memiliki kesempatan untuk melangkah.

Thesilid buru-buru memblokir jalan itu dan menghancurkan semua rantai hitam itu menggunakan pedang sucinya.

Kang! Caang! Ca-Can!!

"Ow."

<Ow.>

Ini adalah saat ketika aku mengagumi pertunjukannya yang sangat indah itu.

Shiwwwwsh!

Rantai terakhir yang tersisa itu berbalik ke arah kiri dan tertuju padaku.

Thesilid segera menyambar itu menggunakan tangan kirinya, dan pada saat itu.

Charararara! Krak!

Ujung dari rantai itu melintir dan terbungkus di lehernya.

Kwak.

"....."

Wajah pria tampan yang tercekik itu sedikit mengerut, tapi daripada mengerang, bibirnya mengeluarkan sesuatu yang lain.

"Blue Torch."

Percikan api berwarna biru cerah pun menguar dari tangan kirinya yang memegang rantai itu.

Rantai itu pun menjadi keributan yang membentuk sebuah obor ke arah Grelius.

Whoaaaaa!

<K-Kuaaaghhhh!>

Grelius yang ter-eksekusi seolah-olah ia berada di ambang kematian, pun berjuang dalam penderitaan.

Di saat tangan kirinya menghancurkan rantai itu, Thesilid langsung terbebas dari cekikannya.

Grelius, yang terpukul dengan keras oleh obor itu pun merasa marah.

<Aku tak akan memaafkanmu! Tak lama ini kau akan kuberikan istirahat yang kejam!>

Privileges by The World Building GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang