106 - 108. PWTWBG (8) - When the Snow Queen Kissess (3) 𖥔

253 22 7
                                    

———— chapter start

Messiah. Posisi dan julukan yang diberikan untuk Saint yang bisa melakukan 'Descent of Divinity'.

Otoritasnya hanya lebih rendah daripada Paus, tapi berada di atas posisi Kardinal.

"Sekarang, ayo bicarakan soal kesatriaku ... oh tidak, tidak semuanya sedang dalam posisi bisa mengobrol."

Seolah-olah dia telah menyadarinya, Saint itu pun melepaskan wujud sucinya.

Saat tekanannya menghilang, suara dari para jemaat yang menarik napasnya bisa terdengar dari sini sampai ke sana.

Saint itu tidak menolak tangan dari pemilik Pedang Suci yang menggenggamnya agar melandas dengan ringan di tanah.

Dia berdiri tegak ke tempat dimana para Kardinal sedang duduk.

"Tolong tahanlah untuk tidak menenangkan Dewan Kardinal, karena kita masih berada di tengah-tengah festival."

"...."

"Maukah kau mengakui kesatria ku?"

Itu adalah perintah yang sopan.

"Yang mulia Messiah."

Kardinal Dekal adalah satu-satunya yang melangkah di saat semua orang hanya menonton. Dia memilih kata-katanya dengan hati-hati sambil berkeringat dingin.

"Permintaan Yang mulia itu tiba-tiba, jadi saya ingin kehormatan akan tenggang waktu."

"Tenggang waktu, seberapa banyak yang kau maksud?"

"Kalau Yang mulia dan Sir Thesilid menaklukkan tiga dungeon kelas S atau dungeon yang tingkatnya lebih tinggi, bagaimana kalau anda mendapatkan pengakuan resmi?"

Vesalius menaikkan alisnya. Itu pernyataan yang lumayan.

Biasanya dungeon akan langsung ditaklukkan saat ditemukan. Ini karena benua akan hancur kalau mereka dibiarkan tanpa pengawasan dan meledak.

Oleh karena itu, selama ini tidak ada dungeon kelas S yang bos-nya masih hidup. Ditambah lagi, dungeon kelas S tidak terlalu sering berkembangbiak. Akan memakan waktu yang lama hanya untuk mencari dan menemukan satu dungeon kelas S.

Oleh karena itu, setidaknya tenggang waktu akan lebih dari beberapa tahun.

"Bagus."

Mereka tidak tahu kalau lawan mereka adalah Transmigrator.

Segera setelah Dekal dan Vesalius merasa tidak senang pada jawaban cerianya Saint itu yang ditemani oleh senyumnya yang cerah.

Saint itu menunjukkan acuannya yang luar biasa.

"Dungeon pertamanya akan menjadi 'A Thousand Year Ice Castle' di bagian selatan Semenanjung Rilkan."

"Apa? Dungeon itu ada di mana ...."

"Aku mempercayai kemampuan pencariannya Ordo."

Saint itu memblokir pertanyaannya dan mengambil sesuatu dari sakunya.

Itu adalah batu yang dipoles dengan huruf yang diukir di batu itu. Batu teleportasi.

Dia menggenggam tangannya Thesilid tanpa menatapnya sedetikpun.

"Kami akan menyiapkannya dan segera berangkat. Kau akan pergi untuk datang dan menontonnya, 'kan? Pencariannya akan memakan beberapa waktu, jadi aku akan menemui kalian di gerbang di jam ini dalam tiga hari kedepan. Kalau begitu, bye."

Psshok! Figur dua orang itu pun menghilang bersamaan dengan debu yang berkilauan.

"...."

Orang-orang yang tertegun selama beberapa saat pun mengeluarkan helaan napas seolah-olah ketegangan mereka telah mereda. Dan, masing-masing dari mereka pun mulai mengatakan sesuatu.

Privileges by The World Building GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang