088. The Returnee and the Transmigator (2) 𖥔

229 22 5
                                    

———— chapter start

Cornkill, yang secara tak sengaja tercekik itu kesusahan.

"Lama tak berjumpa."

"U-Uhuk??"

Lama tak berjumpa?

Meskipun berada di tengah-tengah cekikan, matanya Cornkill melebar karena terkejut.

Suara rendah yang bernada lesu itu menggema di udara.

"Tidak apa-apa jika kau tak mengingatku. Karena hanya aku yang mengingatnya. Bahkan setelah sekian lama, aku tak bisa melupakan memori tentang kau yang memukul ku di belakang kepalaku."

"Khuu-hukk??"

"Aku pikir kau adalah sandera, dan aku mengorbankan hidupku untuk menyelamatkan mu, tapi ternyata kau adalah ketua dari geng bandit. Itu masih saja menjadi sebuah shock untuk hati ku yang masih muda saat aku mengetahui fakta itu."

"Khuu-huu ...?"

"Tapi tak ada lagi ruang untuk menjadi trauma karena shock fisik. Dungeon yang kau jadikan pancingan untukku itu ..... karena itu, aku mencoba sesuatu seperti bunuh diri untuk yang ke pertama kalinya."

Dia ingin bertanya ni bocah ngomong apaan, tapi satu-satunya suara yang keluar dari mulutnya hanyalah suara decitan.

Bahkan para Dewa yang menonton dari sudut pandang ini merasa sedikit kebingungan.

[ 'The World Building God' bertanya-tanya apakah dia sebenarnya orang yang banyak bicara? ]

[ 'Inspektur Spoiler' berkata, episode 17 yang ini terlihat sangat berbeda dari cerita originalnya, karena ini disebabkan oleh Protagonis yang dibiarkan hidup. ]

Lalu, tepat pada saat itu, Thesilid menutupi setengah wajahnya menggunakan tangannya yang tersisa, dan berkata.

"Ah, biasanya aku tak bicara sebanyak ini, tapi sudah lama sekali aku tidak ke sini, jadi aku merasa sedikit emosional."

"Ugh ... uhukgh ...."

Cornkill hampir kehabisan napasnya sekarang. Tapi, bahkan di tengah-tengah itu, suara laki-laki itu benar-benar terngiang-ngiang di telinganya.

"Apa kau tahu? Ini adalah perbuatan baik bagi seorang kesatria yang menghukum lawannya untuk membela kehormatan seorang lady."

".....!"

"Kalau kau menangis, siapa yang menenangkan siapa?"

"Euhk, ugh ...!"

Kugugugu.

Air liur dan busa yang mengalir dari mulutnya Cornkill itu hampir membasahi pergelangan tangannya Thesilid.

"Tapi, aku sudah memutuskan untuk menjalani kehidupan yang baik kali ini."

Kekuatan pada tangan yang mencekik lehernya pun mengendur seperti sebuah kebohongan, dan udara yang terblokir pun merusuh dengan panik ke dalam paru-parunya Cornkill.

"Ugh, uhk! Huk, uhuk!"

Thesilid pun berbalik badan tanpa sedikitpun rasa menyesal pada Cornkill yang panik dan terbatuk-batuk demi menghirup udara kembali.

Punggung indah dan keren milik pria tampan itu pun meleleh karena kegelapan.

"Terima kasih. Terima kasih banyak ...!"

"Saya takkan melupakan kebaikan yang anda tunjukkan untuk menyelamatkan kami. Hiks ...."

Privileges by The World Building GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang