———— chapter start ✣
Countess Gillete, Sandra Gillete, terkenal sebagai bos yang menyusahkan di antara para pelayan.
Sandra sebenarnya hanyalah rakyat biasa, tapi dia menarik perhatian tuan Count, dan statusnya pun ditinggikan, tetapi dalam hal selera dan kepribadiannya, dia menuntut ini itu seolah-olah dia terlahir sebagai anak dari bangsawan aristokratik besar.
Kepribadiannya tertutup dan berubah-ubah, dan tidak mudah bagi orang lain untuk memohon padanya karena Ia hanya melihat barang yang memiliki kualitas terbaik yang pas dengan standar-Nya.
Semua anggota keluarga Gillete seperti itu.
Seorang Count yang berpikiran sempit yang tidak tahan dengan kesalahan bawahannya, lalu seorang Countess yang terobsesi dengan kelas elit dan barang mewah, Tuan muda yang tidak peduli terhadap semua hal, dan putri dari Count itu yang selalu pilih-pilih-adalah target yang dihindari oleh para pelayan ....
Dalam arti lain, County Gillete bukanlah tempat yang bagus untuk bekerja.
Tapi, hari ini, Countess yang selalu menuntut dan berubah-ubah pikiran itu sedang dalam suasana hati yang sangat baik. Dia menepuk-nepuk pipinya dengan telapak tangannya dan tersenyum manis.
"Kulitku terlihat bagus hari ini."
Di pagi hari, Ia memakai potion kecantikan yang diberikan tuan alkemis, dan kulitnya menjadi cerah, dia merasa seperti menjadi lebih muda 5 tahun.
Sampai sekarang, aku pikir dia laki-laki yang tidak kompeten karena mau sebanyak apapun aku menuangkan potion kesehatan yang Ia buat ke perut putraku, itu tidak berefek sama sekali di ilmu pedangnya. Tapi setelah dilihat kembali, fakta bahwa dia seorang sarjana Golden Ivory Tower sepertinya bukanlah bualan semata.
"Seharusnya kau membuat ini dari dulu. Apa yang selama ini kau lakukan? Hmph." Saat itulah Countess merasa sedikit kesal.
"Ibu, haruskah aku membawakan cermin genggam? Ibu terus memperhatikan wajah Ibu, karena itu Ibu pasti tak mendengarkan apa yang ku bicarakan."
"Ugh. Oh, tidak, Bia. Ibu mendengarkanmu dengan baik!"
Bahkan Countess yang angkuh itu memiliki saat-saat yang sulit dengan seseorang juga.
Dia adalah putri dari Count Gillete yang berumur 10 tahun, namanya Bianca Gillette.
Gadis cilik yang memiliki rambut hitam kebiruan itu duduk bersama Countess, dalam posisi tegak anggun yang tidak cocok untuk anak seusianya.
"Hmm-hm, apa yang sedang kita bicarakan tadi, Putriku?"
"Kita sedang mendiskusikan tentang pertahanan keluarga Gillete."
"Hah?"
"Sepertinya kita harus menerima nasib bahwa swordmaster dalam keluarga kita telah terputus di generasinya Kakek. Dalam keadaan ini, mempercayakan posisi kepala keluarga berikutnya pada kakakku yang bodoh dan tidak kompeten akan menjadi jalan pintas untuk menghancurkan keluarga kita, bukankah begitu? Apa pendapat Ibu tentang ini?"
"...."
Sang Countess terdiam untuk beberapa saat.
Apa ini benar-benar kalimat yang keluar dari mulut seorang anak berusia 10 tahun?
"Dia ini putriku, tapi kadang-kadang dia imut dan menyeramkan!"
Sikap Bianca benar-benar berbeda dari pasangan Count dan Countess. Tak satu pun dari mereka bisa membuat penilaian dingin dan rasional begini, mereka pun tak tahu mengapa mereka mempunyai putri yang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Privileges by The World Building God
AdventureATTENTION PLEASE! ⚠️ Jangan sebut-sebut nama translator di medsos atau site manapun agar translate ini tidak kena takedown! Mohon bantuannya, readers-nim!! This story is NOT MINE. And translated in BAHASA 🇮🇩 Translate enggak 100% akurat -! ⚠️ WARN...