074. Is It a Holy Sword or a Demonic Sword? (6) 𖥔

71 9 3
                                    

———— chapter start

Di waktu yang sama, sebuah benteng perak pun muncul di depan mataku.

Kwagwagwagwang!

Perisai tingkat tinggi itu mencegah sebuah bentrokan kekuatan bergelombang besar dengan keuntungan yang kecil.

Raungan itu tidak ada henti-hentinya. Ada sebuah kerusuhan di luar perisai, di mana ada serangan gencar sebuah Aura yang tingkatnya sama dengan kekuatan suciku itu tertuang.

Saat dua kekuatan tingkat ke-8 bertabrakan, pemandangannya jadi berkedip-kedip keras.

Thesilid berkata dengan nada yang tak percaya.

"Aura tingkat 8 ... jangan bilang ...."

Cahaya yang terlihat akan membutakan mata, dan kebisingan yang rasanya seperti akan melelehkan telinga itu pun reda. Aku melepaskan perisai ku. Pemandangan sekitar yang terlihat saat awan debu menghilang itu mengerikan.

Bukit padang rumput itu berubah menjadi tanah kosong. Semua makhluk hidup kecuali aku dan Thesilid terlihat terhapuskan.

Tidak, di sini tidak ada satu makhluk pun yang bernapas. Orang yang bertanggungjawab atas serangan.

Suara asing pun berdering dari jarak kurang lebih sepuluh langkah.

“Aku tak bisa percaya kau menghentikan ini.”

Tuan dari Pedang Iblis telah berubah seolah-olah dia telah bertambah kuat.

Rambut hitam bergelombang seperti rumput laut itu melonjak ke udara dan otot & tendon menggeliat di tubuhnya yang telanjang dada. Kekuatan bawaan terlihat ingin lari dari tubuhnya. Namun, ada sesuatu yang menarik mataku lebih daripada tubuhnya yang bertransformasi.

Ada lima pedang di belakang master itu. Presensi dari pisau Aura yang melayang itu menyebar seperti kipas angin itu mengejutkanku.

"Wow ... dia jadi Master Aura?"

Sampai beberapa saat yang lalu, dia hampir melayang di atas garis kelas atas dari Ahli Aura. Tapi, karena melompati garis tersebut, dia menggunakan teknik Thousand Sword yang aku impikan.

"Itu kontrak dengan Raja Iblis yang lumayan berguna."

“Kadet Ailette.”

"Ailette."

Aku setengah bercanda, tapi omelan keras pun muncul dari kedua sisi.

Itu tidak cuma mereka berdua saja.

[ 'The World Building God' merasakan sensasi korupsi anda, dan lari ke arah anda. ]

[ 'The World Building God' berteriak bahwa anda tidak boleh pergi ke jalan penganut yang nakal! ]

"Baiklah. Maaf. Saya berbohong. Bagi saya, Dewa Pencipta itulah yang satu-satunya. Amen."

[ 'The World Building God' tersenyum bahagia. ]

[ 'Balance that Judge the Souls' menyarankan anda untuk mempertimbangkan perpindahan sekte ke Libra. ]

[ 'The Creative Business Manager' bertanya bertanya apakah dia bisa mencalonkan diri juga. ]

[ 'The World Building God' mengkritik kerendahan moralitas mereka yang ingin mencuri penganut orang lain. ]

Tidak ada ketegangan sama sekali diantara tiga Dewa-Dewi tingkatan Kepala itu, tapi situasinya yang tegang, sebenarnya, aku dalam keadaan segera bertindak.

Privileges by The World Building GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang