Privileges by The World Building God

100. Promise with The World Building God (2) 𖥔

———— chapter start ✣

Pihak Ordo adalah fans berat prinsip yang menduga orang lain bersalah!

Kemarahan Agnes pun meledak-ledak.

<Apa-apaan yang mereka bicarakan? Bukankah ada bukti jelas kalau para kesatria itu membuat kontrak dengan Iblis, jadi tentu saja mereka harus ditangkap, tapi sampai menangkap Thesilid dibawah dugaan salah yang dibuat-buat oleh para pendosa itu?!>

Itulah yang ku katakan.

"...."

Keheningan Thesilid membuat pasukan itu merasa gugup.

Mereka terlihat waspada, kalau tindakan seperti ini kepada pemilik Pedang Suci tidaklah adil.

"Ayl."

Suara yang memanggilku itu sedikit mereda.

"Iya, Thesy."

Di poin ini, aku hanya ingin Thesilid diam terhadap segalanya, jadi aku akan bersedia menonjok dia (si ketua pasukan) dengan sekuat tenaga kalau Ia meminta tolong. Tapi.

"Bisakah kau menolehkan kepalamu?"

"...."

Aku pun menolehkan kepalaku ke samping. Mendengar suara berdenting, sepertinya dia sudah memenangkan dirinya dengan menggenggam tangannya sendiri.

Kapten itu pun membersihkan tenggorokannya seolah-olah merasa malu.

"Ku-uhm, saya pikir Sir Thesilid akan mengerti keputusan untuk keadilan ini. Terima kasih telah melekat pada prinsip."

"Iya."

"Kalau begitu, ayo pergi."

"Tunggu dulu. Bolehkah saya bertanya sesuatu, Ketua?"

"Boleh, boleh. Silakan bicara."

"Saya bertanya karena rekan saya. Dia adalah orang yang sudah membangkitkan kekuatan suci dan datang untuk diperintahkan sebagai pendeta."

"Baiklah. Tinggalkan saja pada saya."

Suara dari ketua itu muncul dari belakang kepalaku itu menunjukkan sensasi kuat akan kesegaran.

Setelah menyelesaikan permintaannya, Thesilid segera dibawa dan perlahan-lahan menghilang.

Tidak ada sapaan selamat tinggal karena aku tidak ingin menolehkan kepalaku kembali.

[ 'The World Building God' mengkritik denominasi 'Order & Goodwill', berkata kalau itu dipenuhi jalan yang sangat berduri dan jahat. ]

Aku tahu betul. Itu adalah jalan yang jahat dan dipenuhi oleh duri yang mendalam, sehingga aku ingin membersihkannya.

"Anda datang untuk ditugaskan sebagai pendeta, 'kan? Nama anda siapa?

"Ailette Rodellaine."

Bahkan meskipun ini suaraku, aku mendengar nada yang dingin. Pada saat inilah aku baru menyadari kalau aku merasa lumayan rendah sekarang.

Ketua dari pasukan penjaga itu pun menuntunku ke tempat dimana calon pendeta tinggal.

Karena aku hanya diam, dia pun menjelaskan tentang banyak hal.

"Orang-orang yang membangkitkan kekuatan suci dari luar akan diberikan kualifikasi kependetaan awal setelah menyelesaikan tes sederhana. Kemampuan penyembuhan, konsentrasi, dan pemurnian diperiksa dibawah pengawasan terhadap inisiasi. Anda tak perlu terlalu khawatir tentang tesnya karena kemampuan itu bisa digunakan sesegera mungkin saat anda membangkitkan kekuatan suci anda."