028. Children's Playtime (5) 𖥔

51 5 0
                                    

———— chapter start

Setelah keheningan melanda~

“Anda ... bergerak .....”

"Tidak mungkin. Kau salah lihat."

“Kau berbicara! Kepalanya, tumbuhlah, tumbuh!”

"Hei, jangan berteriak begitu di depan wajahku!"

“Aku bilang ... bergeraklah!”

Kuncup bunga di kepala Ephael menjadi melebar dan hampir mekar. Spider Lily di kepalanya berwarna violet persis seperti warna matanya.

"Ah, anak berambut pirang itu sangat menyedihkan. Sudah kuduga, sepertinya para stigmata tidak akan menjadi pot yang cantik."

Rodrigo duduk sambil menyilangkan kakinya di kursi, menonton pertunjukan itu.

"Oh, lupakanlah! Kau mati saja sana!"

Ephael mengabaikan pertumbuhan bunga itu dan berlari ke arah sang boneka Mole.

Gugugu!

Garpu yang diisi dengan kekuatan suci itu telah diblokir oleh cakar tajamnya boneka Mole.

Bertentangan dengan penampilannya yang lemah, carakannya sangat cepat sama seperti serangannya Ephael. Karena Ephael lebih mementingkan untuk menghindar, itu tak mudah karena Ia harus menunggu waktu yang tepat sambil melayangkan pukulan yang kuat.

"Oh, ini menyebalkan."

Pada saat itu Ephael mundur beberapa langkah dan mengambil napasnya.

“Mengubah ... target ...!”

Mata kancing milik boneka Mole itu mengarah ke sisi lain. Yang ditatapnya adalah Hestio.

Boneka itu merusuh dengan kecepatan tinggi ke arah Hestio.

"Hiik! Hey, bangsat! Kenapa kau memukuliku! Aku 'kan diam-diam saja dari tadi!"

"O-oh! Tenanglah, Hestio! Tahanlah dengan tubuhmu untuk menunda waktu!" (ephael)

"Hey! Bertarunglah dengan benar!" (hestio)

"Maaf, tapi aku bukan Tanker, aku ini Dealer." (ephael)

Jika ada tim yang ingin mendudukkan dungeon, maka tim itu harus terdiri dari 4 orang, yang berisikan Tanker, Dealer, Supporter, dan Healer. Saat ada posisi di mana sang Tanker tak bisa melakukan pekerjaannya, sang Healer adalah prioritas utama untuk menggantikannya, dan yang ke-dua adalah Supporter.

Selama buff-nya masih aktif, ini hal yang alami kalau sang lawan malah fokus ke Hestio.

"Oh, sayangku. Bukankah senjata akhir Vatikan adalah Kambing Qurban? Kenapa kau tidak menggunakan kekuatanmu sedari awal? Sangat mengecewakan."

Ephael dan Hestio pun gemetar saat mendengar ejekan pahit itu.

Ini adalah dungeon pertama mereka. Mereka masih malu untuk melakukan apapun karena tiba-tiba terlibat di pertarungan asli karena selama ini mereka hanya berlatih menggunakan monster yang dijinakkan, sampai sekarang.

Di samping itu, boneka Mole yang berada di depan mereka adalah bos tengah dari dungeon kelas S. Itu setara dengan bos dari dungeon kelas B, jadi biasanya diserang oleh 6 atau lebih dari itu untuk mencapai kesepakatannya.

Hestio terdorong ke jalan yang buntu, Ia memblokir cakar depan boneka Mole itu dengan sebuah pisau.

"Hey, Ephael. Aku benar-benar tidak ingin mengucapkan ini ...."

Privileges by The World Building GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang