063. Architect-nim, Please Write an Apology Letter (4) 𖥔

60 7 2
                                    

———— chapter start

Aku merasa agak malu karena obrolanku dengan Ray terpotong dengan suasana aneh. Untuk menghancurkan kecanggungan ini, aku pun memutuskan untuk berbicara pada seseorang yang lain.

"Terlihat seperti beberapa dari kalian tersedot karena pusaran dungeon. Apa anda terjebak seperti Frish?"

Target yang ku tuju adalah orang lain yang bukan bagian dari regu penjajahan. Dia merupakan laki-laki di ujung masa remajanya, dengan rambut abu-abu dan kulit kecoklatan.

Apa dia yang namanya Ash?

"Ah, ituu, Ash ...."

Pemimpin regu ini melangkah dengan wajah yang kebingungan. Seperti aku menanyakan sesuatu yang seharusnya tidak ku tanyakan.

Ash pun membuka mulutnya, "Tidak."

Itu merupakan suara yang lambat dan rendah yang cocok dengan auranya yang suram.

"Saya adalah anggota bayaran dari regu lain. Kami diserang dan regu kami jadi terpisah-pisah."

"Lalu, yang lain ...?"

"... Terhapuskan. Saya berhasil bertahan karena Kakak-Kakak menyuruhku untuk bersembunyi di gua."

Di poin ini, aku merasa canggung dan malu, sepertinya subjeknya harus diubah. Aku pun menatap pinggang bagian kirinya.

"Hmm, anda terlihat seperti pengguna pedang."

"Benar, dan saya buruk dalam hal itu."

Itulah akhir dari pembicaraan kami dan aku melambat sedikit. Kalung salibku pun berdering saat aku menatap punggung Ash dengan intens.

“Itu semua bohong.”

Aku benar-benar setuju dengan ucapan Agnes.

Kalau aku harus memilih dua orang terkuat di sini selain aku, dua orang itu adalah Ray, si alergi rambut pink, dan Ash, laki-laki berambut abu-abu.

Dia bukan orang yang benar-benar membutuhkan perlindungan orang lain.

Ditambah lagi.

“Kau bisa tahu saat melihat tangannya yang kapalan dan cara dia berjalan. Dia assasin belati ganda. Melihat mengapa dia menyembunyikan fakta itu, sepertinya dia memiliki motif lain di sini. Dia berbahaya, jadi berhati-hatilah.”

Agnes, yang merupakan Instruktur Ordo bak neraka ke-1 dan juga seorang master senjata yang menggurui semua jenis senjata dan teknik itu memiliki mata yang luar biasa.

Aku menjawab pelan-pelan, jadi cuma Agnes saja yang dapat mendengarnya.

"Aku tahu."

Karena aku seorang Transmigrator.

Ash Night. Assasin tingkat 1 yang merupakan anggota dari guild 'The Night Eagle' dan seorang murid langsung Ketua guild itu.

Di cerita originalnya, dia juga merupakan penjahat yang ditugaskan Republik Sihir Ragneif untuk mengakhiri hidupnya Protagonis, jadi aku tak bisa membantu selain mengingatnya.

"Mungkin dia bertanggungjawab atas kemusnahan regu penjajah. Tak ada alasan lagi untukku menutup mulut setelah pembunuhan, daripada menggunakan alasan terhapus karena dungeon."

Tiba-tiba Ash menoleh ke arahku, dan aku hampir tersentak.

“Apa? Kenapa dia melihat ke arahmu?”

I-Iya, kenapa begitu?

Hati nuraniku merasa tertujam tanpa alasan, karena aku menujukan tatapan waspada di punggungnya untuk waktu yang lama.

"Untuk seorang Healer, bagian belakang itu berbahaya. Lebih baik anda jalan di depan untuk menghindari terpental terlalu jauh di belakang regu."

Privileges by The World Building GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang