———— chapter start ✣
Aku bisa merasakan keterkejutan orang-orang yang menatapku, orang yang membuat perisai.
“Kenapa ... kenapa ...!”
“Aku ingin mengunyah sesuatu ...!”
Obsculia bahkan tak berani menyentuh skil barier tingkat tinggi yang levelnya lebih dari 20 dan aku tak berniat untuk membuang-buang waktu seperti ini.
Sshshushuhu!
Aku pun membuka kekuatan suci ku.
Topengnya Obsculia itu pun terdorong secara berkala saat petir ber-energi murni erupsi. Ray dan Ash, yang tiba-tiba merasa baik-baik saja itu memiliki tatapan yang kebingungan.
"Apa itu kekuatan suci ...?"
"Kakak, kau siapa ...."
Bukannya tak mungkin untuk bisa mengobrol secara pribadi dengan boss dungeon kelas S tepat di depanmu. Aku hanya diam dan melihat ke arah Obsculia yang berada di luar perisai.
“Keeeyeeeekk ...!”
Topengnya Obsculia, yang terdorong karena menghadapi kekuatan yang luar biasa, dia melebarkan jaraknya.
"Arsitek."
[ 'The Troubled Skycraper Architect' sedang gugup menantikan kata-kata anda. ]
"Maafkan saya, tapi sepertinya anda akan menulis surat permintaan maaf itu setelah ini semua."
[ 'The Troubled Skycraper Architect' menghela napas panjang. ]
[ 'The Troubled Skycraper Architect' berkata kalau Ia sudah tahu ini akan jadi seperti ini sejak anda tidak memiliki niat membantu Ia & kembali dari dungeon. ]
Seperti yang kuduga, anda mengenali saya dengan sangat baik.
Sebenarnya, benar kalau aku bahkan tidak mendapatkan deposit untuk takut akan hal seperti itu.
Aku merasa senang akan jawabannya.
"Terima kasih atas pengertiannya."
Aku pun mengeluarkan pedang cambukku, Serpens, dari tas ranselku dengan mudah.
Surururu!
Potongan-potongan yang terpisah dengan halus itu mengeluarkan suara gemericik yang indah. Mengikuti tangan kiri ku yang mengelusnya, Serpens pun mengeluarkan cahaya putih.
Cahaya keterkejutan pun bersinar lagi di mata para rekan ku.
"I-Itu aura ...."
"Bagaimana bisa Nona Healer ...? Bukankah nona Healer adalah healer ...."
Aku tersenyum lembut dan meminta pengertian mereka.
"Tetaplah di sini untuk beberapa saat."
Aku pun melangkah ke luar perisai. Di luar benteng perak itu benar-benar seperti neraka.
Aku mengambil langkah di hantu-hantu yang menggeliat di lantai dan berjalan sendirian. Saat aku berdiri di pusat gua, topeng Obsculia itu melihat ke arahku dari langit-langit dan berteriak.
“Makanan yang tidak bisa dikunyah ...!”
“Ayo kita singkirkan dia ...!”
Hantu-hantu dari segala arah itu menyerang dengan mulut yang terbuka lebar seolah-olah mereka sedang berkompetisi untuk mendapatkan gigitan pertama. Mereka seperti gelombang pasang-surut berasal dari neraka yang datang dari segala arah, itu merupakan pemandangan yang luar biasa mirip neraka tapi di bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Privileges by The World Building God
AdventureATTENTION PLEASE! ⚠️ Jangan sebut-sebut nama translator di medsos atau site manapun agar translate ini tidak kena takedown! Mohon bantuannya, readers-nim!! This story is NOT MINE. And translated in BAHASA 🇮🇩 Translate enggak 100% akurat -! ⚠️ WARN...