———— chapter start ✣
Swoosh!
Mata pedang yang dipenuhi cahaya itu pun membelah hantu boss secara vertikal.
"Kak, apa kau tidak kenapa-kenapa?"
"Tidak apa-apa, itu terjadi begitu saja tanpa prioritas."
Tepat setelah dilindungi seperti seorang healer. Ray ikut campur tangan dengan wajah dingin.
"Anda juga pengguna aura."
"Benar, Kak." (Ash)
"Apa? Kakak?"
"Baiklah. Yang terpenting itu sesuatu yang lain. Kenapa anda tidak mengambil senjata utama anda untuk menunjukkan kekuatan anda sekarang?"
"Oh, apa kau tahu sejauh itu?"
Seolah menunggu, Ash melempar pedang panjang itu dan mengeluarkan belati kembar yang ditempel di pahanya.
"Anda dan saya harus menjadi formasi utama. Saya akan menunggu di depan." (Ray)
Seperti yang diduga, keputusannya itu sangat seperti kesatria. Ash dan yang lain setuju dan mengucapkan satu kalimat bersamaan.
"Baik, aku tidak percaya diri untuk di depan."
"Tolong. Tim Pure Gold Apple kami akan mengikuti dan menyerang."
"Aku seorang penyihir, jadi aku akan mendukung dari belakang. Pertama-tama, aku akan mengucapkan mantranya."
Saat Seyzin mengaktifkan buff-nya, Ash bertanya padaku.
"Permisi, Kak. Tapi, berapa jarak jangkauan healing Kakak?"
"Sekitar 25 meter dalam radius."
"Apa? Bukan diameter, tapi radius?"
"A-Apa anda serius, Nona Healer??"
Meskipun aku memendekkan jaraknya, mereka terlihat terkejut. Saat aku diam saja, Ray pun menyegarkan atmosfir ini.
"Ini bukanlah waktunya untuk kaget. Saya akan menghitung mundur dan membuka jalan. Semuanya, bersiaplah."
"Baik, kadet!"
Shhsushushusu ...!
Aku merasa Ray memompa auranya. Sepertinya dia akan menyiapkan badai aura untuk menghempaskan hantu itu.
"Kalau begitu, satu, dua ...!"
Aura yang menyerang hantu itu tidak efisien. Aku tak bisa membiarkan stamina dari kekuatan utama regu menjadi sia-sia.
Aku pun bergumam kecil, "Exorcism."
Sistem
——————
[ Skill tingkat lanjut, 'Exorcism' lv.28(+10) telah aktif. ]"Thr ...! Apa?!"
Papa Papapapa!
Kyieeeee ...!
Hantu itu pun tercabik-cabik oleh mantra pengusiran setan. Saat mereka sedang berteriak kesakitan, pusaran yang kehilangan kekuatannya itu pun hancur sekaligus.
"L-Luar biasa!"
"Seperti yang diduga dari kadet peringkat ke-2 di tahunannya!"
Ray meringkuk malu-malu saat orang-orang memujinya.
Kau tak boleh berdiri di saja seperti orang bodoh.
"Kadet, ayo pergi."
"Ah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Privileges by The World Building God
PertualanganATTENTION PLEASE! ⚠️ Jangan sebut-sebut nama translator di medsos atau site manapun agar translate ini tidak kena takedown! Mohon bantuannya, readers-nim!! This story is NOT MINE. And translated in BAHASA 🇮🇩 Translate enggak 100% akurat -! ⚠️ WARN...