———— chapter start ✣
"Kalau begitu, bagaimana dengan timeline lainnya?"
[ 'The World Building God' berkata kalau Dunia Regresi akan tidak memedulikan ketidakpastian dan akan menghapus eksistensi anda. ]
"Bahkan meski di ingatannya Main Karakter?"
[ 'The World Building God' berkata kalau itu merupakan sumbu dari regresi, dan Dunia Regresi merupakan hal yang dipisahkan. ]
"Ah ...."
Meskipun dunia tempat Thesilid regresi itu berubah, sumbu dari regresinya tidak akan berubah. Dalam arti lain, sang Protagonis itu akan tetap mengingatku di saat yang lain melupakanku.
Tapi aku tak merasakan perasaan positif lainnya.
Menurut penjelasan dari The World Building God, di seluruh episode kecuali episode 17, aku menjadi makhluk yang tidak memiliki eksistensi. Dari perspektif Main Karakter yang mengingatku di setiap timeline, bukankah ini seperti dimanipulasi oleh seluruh pengaturannya?
Bukankah ini artinya sang Main Karakter bisa saja menjadi gila?
[ 'Inspektur Spoiler' menggigit lidahnya, Ia berkata; akhirnya kau paham, makanya itu kau tidak seharusnya melakukan apapun yang kau mau selama masa tutorial. ]
Ugh. Aku mengangkat bahuku.
Di tengah-tengah percekcokan itu Dewa Pencipta berkata 'Memangnya kau siapa, seenaknya mengganggu penganut pertamaku'. Dan Inspektur itu memukulnya kembali dan memberitahunya untuk mengedukasi penganutnya dengan benar. Bianca datang kembali saat selesai melihati batu-batu nisan itu.
"Hyas sedang berjongkok di depan batu nisan setiap hari, dan Agapan sedang mengelapi debu-debu sampai batunya terkikis. Kerangka lainnya terlihat sangat menyukai itu, meskipun tidak sampai sejauh itu. Epiden ingin kau untuk mengucapkan terima kasih sebagai perwakilan."
"Itu bagus."
Kami juga menamai 7 budak kerangka itu sambil mendirikan monumen. Aku dan Bianca menggunakan nama-nama bunga setelah melalui banyak pertimbangan.
Hyas diambil dari Hyacinth, Agapan dari Agapanthus, Epiden dari Epidendrum, dan lain-lain.
Kerangka cantik yang kuberi skill Cultivation itu dinamai Epiden.
Menakjubkan seperti yang terdengar. Bianca memahami para kerangka itu dengan sangat baik. Ini sangat menarik untuk dilihat.
Tiba-tiba, aku teringat hal yang harus kutanya ke Bianca.
"Bia, bisakah kau memberiku beberapa air suci?"
"Air suci?"
Supaya bisa merawat Elephantipes, kekuatan suci merupakan hal yang penting. Kalau aku membangkitkan kekuatan suci, aku bisa membuatnya sendiri, tapi itu hanya bisa dilakukan 943 hari lagi.
Tentu saja, tidak terhitung dengan hari yang kujalani saat mengalami Demam Dewa.
"Ini herbal yang membutuhkan banyak effort."
"Benar, itu sepadan."
Itu merupakan kunci dari komposisi untuk penyembuhan wabah. Aku tak tahu sebagaimana sukses perkembangannya mulai sekarang, tapi setidaknya kami perlu mengamankan kuantitas yang cukup di kediaman Gillette yang akan dipimpin Bianca.
Seolah-olah merasa termotivasi, Bianca memberitahuku kabar baik.
"Sistem perdagangan untuk potionnya sudah jadi. Aku punya semua saluran distribusi dan toko-toko untuk mengantar & menyiapkan, jadi apa yang kita butuhkan adalah kebagusannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Privileges by The World Building God
AdventureATTENTION PLEASE! ⚠️ Jangan sebut-sebut nama translator di medsos atau site manapun agar translate ini tidak kena takedown! Mohon bantuannya, readers-nim!! This story is NOT MINE. And translated in BAHASA 🇮🇩 Translate enggak 100% akurat -! ⚠️ WARN...