035. The Vatican 1st Instructor (4) 𖥔

32 5 0
                                    

———— chapter start

Level dari Rigid Body naik sedikit-sedikit, tapi skill Senjata-nya tidak mendapatkan poin exp sama sekali. Meskipun Blessing of High-speed Growth tumbuh, sudah jelas kalau metode ini salah.

Aku ingin tahu apakah aku bksa membeli skill ilmu pedang di toko Cash dan mempelajarinya, tapi itu bukanlah masalahnya.

Semua skill beladiri memiliki kebangkitan di setiap kemampuan dan melekat pada kondisi pembelian.

[ 'The Troubled Skycraper Architect' menunjukkan bahwa Aura itu merupakan sebuah perlindungan yang biasanya menggunakan tubuh, dan sejujurnya tubuh anda tak punya pilihan lain selain berlatih. ]

"Pertama-tama, aku tak tahu bagaimana caranya berlatih ...."

Aku tahu kalau aku harus mendekatinya seperti sedang berolahraga dan saat pertama kali aku membeli paket Aura itu, aku bertekad.

Masalahnya adalah aku tak tahu apa yang harus kulakukan.

[ 'The World Building God' berkata kalau membangkitkan aura itu susah kalau tanpa bantuan seorang ahli, karena itu membutuhkan latihan senjata yang cocok dengan karakter anda, metode mental yang cocok dengan prinsip anda, dan pergerakan yang benar & kerja kaki dengan pendidikan dasar. ]

Ulasan dari Dewa Pencipta meyakinkanku.

"Baiklah. Mana mungkin aku belajar sendiri, aku butuh guru."

Apa yang harus kulakukan? Haruskah aku mendatangi kelas ilmu pedang seperti Frintz? Atau apakah di sini ada vidio kuliah untuk latihan di rumah di toko Cash?

[ 'The World Building God' berkata kalau anda tidak perlu mengkhawatirkannya. ]

Hah? Apa maksudmu? Itu merupakan perkataan yang mengandung teka-teki.

“Oh, apa kau butuh guru?”

"Astaga!"

Terkejut dengan suara yang tiba-tiba muncul itu, liontin berbentuk silang itu menyala. Kemudian, sinar cahaya datang bersamaan untuk mewujudkan bentuk dari kecantikan rambut pirang tertentu.

Sistem
—————
[ Ego dari Saint setingkat Pahlawan' 'Agnes of the Whip Sword' kembali muncul. ]

Ego dari Saint? Agnes?

Sesosok hantu transparan itu menyambutku dengan hangat.

“Halo, aku Agnes. Apa kau tahu kalau aku merupakan salah satu dari pahlawan yang menghentikan alur Dungeon di Hari Pengorbanan?”

"Uh, umm, mungkin ... apa kau temannya kardinal Cattleya?"

“Oh, kau kenal Cattleya? Apa yang dia lakukan? Sekarang dia pasti sudah cukup tua seperti nenek yang bungkuk, apakah dia sehat dan masih bisa beraktivitas??”

"Ah, iya. Beliau sehat."

Tetap saja, ini diluar nalar, aku menjawab dengan kebingungan dan hanya menganggukkan kepalaku.

“Aku akan mendengarkan kondisi saat ini tentang sahabatku nanti, aku akan ke poin utamanya. Aku tak sengaja mencegah sebuah bencana dan karena itu aku dijadikan seorang Saint, tapi faktanya, itu bukanlah pekerjaan utamaku saat aku masih hidup.”

"Apa pekerjaan utamamu?"

“Instruktur bak neraka ke-1 Vatikan.”

"...."

Glek.

Tiba-tiba bahuku bergetar secara insting.

Agnes melanjutkan cerita itu dengan ceria.

Privileges by The World Building GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang