— 185. A Reunion I Hoped For, A Reunion I didn't Want (13) 𖥔 —
Thesilid yang berada di depanku memblokir Europe dengan menggenggamnya menggunakan tangan kosongnya.
Bilah putih pedang itu pun seketika berbercak darah dan aku tak punya pilihan lain selain mengendurkan tanganku.
Sedangkan Thesilid menggertakkan giginya dan perlahan-lahan menarik Europe dariku.
"Ghuk."
Erangan sakit yang tidak keluar bahkan saat aku menusuk diriku sendiri pun akhirnya keluar.
Meningkatkan kekuatan suciku, cahaya penyembuhan pun mengalir dari ujung jariku dan mengarah ke tangannya Thesilid yang terluka, bukan ke aku.
Aku tak butuh menyembuhkan diriku sendiri. Luka di perutku sembuh dengan lumayan cepat.
Tidak, lebih tepatnya, itu ditransfer dari seseorang.
Namun, rasa sakitnya berlanjut. Aku menggertakkan gigiku dan menoleh ke sekitar.
Energi dari Litte yang menatapku rendah dari tempat tinggi itu tidaklah biasa.
"Ailette Rodellaine."
Apakah karena aku berani menumpahkan darahnya?
Udara di ruang singgasana ini dingin sedingin napas yang diembuskan oleh monster dari Lautan Es Utara.
Litte menoleh untuk menatapku, warna matanya yang semerah darah itu memancarkan sinar dingin tidak seperti sebelumnya.
"Aku butuh penjelasan tentang ini."
Sebuah objek hitam pun terbentuk di ujung tangan kanannya yang terulurkan.
Pedang Iblis yang dipanggil pun menggunakan korban yang ia bunuh sebagai persembahan untuk memulihkan tubuhnya.
Aku pun membuka mulutku, merasakan rasa sakitnya menghilang sekaligus.
"Kau seharusnya sudah menyadari itu."
"...."
Aku berbagi periode tutorial bersama Thesilid Argent untuk setiap episode.
Oleh karena itu, Thesilid yang ke-100 sebelum kami juga tak dikecualikan dari fakta bahwa 'Healing for the Beloved' dan 'Guardian of the Beloved' dipelajari di masa kecilnya juga teraplikasi padanya.
Dan sekarang, aku mempunyai kekuatan untuk mengaktifkan 'Guardian of the Beloved' sesuai keinginanku.
"Aku menggunakan 'Speaker of the Startup Command'."
Kemampuan untuk mengaktifkan skill lawan secara paksa. Aku menggunakannya untuk menyentuh 'Guardian of the Beloved'.
"Ah...."
Seperti yang kuduga, ia berseru seolah-olah ia sudah menebaknya.
Itu hal yang alami. Informasi yang kutahu itu diekstrak dari sebuah segmen yang terbuat dari hidupnya, dan Litte yang di depanku ini dari ronde ke-100, yakni mendekati akhir dari cerita originalnya.
Dia memberikanku evaluasi yang dermawan, tak mengetahui bahwa aku adalah makhluk yang telah menguping keseluruhan hidupnya.
"Kalau kau punya skill itu artinya...."
"...."
"Apa kau sudah pergi ke dungeon Unisus? Betapa tempat yang tak menyenangkan."
"Apa itu masalah buatmu?"
"Ya. Aku tak tahu apa yang dilakukan oleh lalat dari ronde ke-17 sampai tak menghentikanmu."
Litte tertawa terbahak-bahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Privileges by The World Building God
AdventureATTENTION PLEASE! ⚠️ Jangan sebut-sebut nama translator di medsos atau site manapun agar translate ini tidak kena takedown! Mohon bantuannya, readers-nim!! This story is NOT MINE. And translated in BAHASA 🇮🇩 Translate enggak 100% akurat -! ⚠️ WARN...