Vote dulu yuk sebelum baca
Dan jangan lupa ramein komen 😙•
•"Silakan, Selir." Lara memberikan cawan berisi ramuan herbal pada Ziana.
Pun Ziana meminumnya, ekspresi wajahnya langsung berkerut sempurna. Ini karena dirinya mengaku sakit. Oleh sebab itu ia harus meminum ramuan yang rasanya pahit tersebut. Beruntung, kemarin ia tiba di pavilliunya tepat waktu. Karena setelahnya, tabib istana datang memeriksa keadaannya.
"Aku hanya sakit kepala. Seharusnya tidak perlu memanggil tabib istana, Lara." Ujar Ziana seraya memberikan cawan yang sudah kosong tersebut pada Lara.
"Bukan saya, Selir. Yang Mulia Raja Dimitri yang mengutus tabib untuk memeriksa Anda."
"Yang Mulia?" Ulang Ziana.
"Benar, Selir. Utusan Yang Mulia kemari ingin memberitahukan bahwa Yang Mulia akan mengunjungi Anda. Dan saya mengatakan jika Anda sedang tidak enak badan. Lalu tabib kemari memeriksa Anda atas perintah Yang Mulia." Terang Lara panjang lebar.
Mendengar perkataan Lara barusan justru membuat Ziana lega. Tentu saja itu bukan kunjungan biasa, namun memiliki maksud ganda. Apalagi jika bukan perihal melayani pria tersebut dalam urusan ranjang?
"Sebaiknya Anda beristirahat, Selir."
"Ya, Lara. Aku memang perlu beristirahat agar pusingku hilang," Ziana memijat pelipisnya yang tidak kenapa-kenapa.
"Tolong jangan ganggu tidurku. Aku akan memanggilmu jika membutuhkan." Lanjut Ziana seraya merebahkan diri, menarik selimut hingga menutupi leher.
"Baik, Selir. Saya permisi." Pun Lara berlalu dari sana seraya membawa nampan berisi piring, gelas dan cawan yang telah kosong.
Setelah memastikan Lara benar-benar keluar dari kamar, Ziana bangkit menuju pintu kemudian menguncinya. Lalu ia berganti pakaian maid lalu keluar lewat jendela. Ziana memanjat satu-satunya pohon yang berada di dekat kolam pemandian.
Begitu memastikan keadaan aman, dari atas pohon Ziana melompat hingga menggapai tembok. Kemudian ia meloncat turun dari tembok setinggi 5 meter tersebut. Ziana merapikan pakaiannya lalu berjalan menuju gerbang utama.
Ia cukup terkejut karena banyak prajurit berjaga di luar istana utama. Dan prajurit-prajurit tersebut bukan berasal dari Kerajaan Oriavad. Pakaian yang mereka kenakan berbeda dengan pakaian yang dikenakan prajurit Oriavad.
Ziana tidak ambil pusing, ia tetap melanjutkan langkahnya hingga mencapai gerbang. Prajurit yang berjaga mempersilakan dirinya keluar setelah ia mengatakan alasan yang sama dengan kemarin.
Keadaan diluar gerbang semakin membuat Ziana keheranan. Sebab, terdapat ratusan prajurit dengan pakaian yang sama seperti yang barusan ia lihat di dalam. Selain itu terdapat ratusan kuda dan satu kereta kuda yang sangat mewah. Sepertinya mereka adalah kerajaan lain yang berkunjung ke kerajaan Oriavad.
*****
"Ya. Tadi pagi aku juga melihat rombongan Kerajaan Enond melintas."
"Aku mendengar gosip, nanti malam istana akan mengadakan pesta pertunangan Putri Salva dengan Putra Mahkota Kerajaan Enond."
"Itu bukan gosip tapi kebenaran. Nanti malam Putri Salva memang akan bertunangan dengan Putra Mahkota Kerajaan Enond. Dan kabarnya, dua bulan lagi mereka akan menikah."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Amazing Fate
FantasyDi Garda Nasional Angkatan Darat, sejak usia 18 tahun Ziana telah berjuang untuk Negaranya. Ziana telah berperang beberapa kali demi menegakkan kedaulatan Negaranya, serta mempertahankan keutuhan wilayah Negaranya. Selain lihai dalam pertarungan ta...