42. Become conscious

70.7K 11.7K 3.3K
                                    

Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥

> 1900 kata untuk chapter ini.



Ziana membuka matanya perlahan, mengerjap beberapa kali dan ketika pandangannya berangsur jelas, hal pertama yang memenuhi pandangannya adalah langit-langit kamar. Ternyata ia masih hidup. Ia pikir, ia akan pergi ke alam baka karena kala itu tubuhnya sangat lemas, mulai kesusahan bernapas, kemudian ia tidak ingat kejadian setelahnya.

Cahaya mentari pagi menembus ke dalam ruangan melalui celah ventilasi. Ziana baru sadar jika ia berada di tempat asing. Tidak sampai disitu, ia juga merasakan sesuatu menindih perutnya. Lantas menoleh ke samping dan keningnya berkerut saat melihat wajah Kaisar Arslan begitu dekat dengannya. Mengapa Kaisar Arslan tidur di dekatnya dan bahkan memeluknya pula?

Ah, apakah pria ini merasa khawatir padanya? Sebab sejauh pemahamannya belakangan ini, Kaisar Arslan memperlakukannya secara berlebihan. Jadi sangat wajar pria ini juga memiliki kekhawatiran yang berlebihan.

Ekspresi Ziana seketika berubah panik ketika menyadari suatu hal. Terakhir kali ia melepas pakaiannya dan hanya mengenakan penutup dada, ia juga telah melepaskan rambut palsunya. Lantas melirik ke bawah, mengamati dirinya sendiri. Rambutnya tergerai dan kini ia mengenakan gaun tidur berwarna hijau pucat.

Jadi Kaisar Arslan telah mengetahui penyamarannya dan bersikap seolah masih menginginkannya? Buktinya beliau tidur damai di sampingnya dan memeluknya. Jadi beliau memiliki ketertarikan ganda yang tertarik pada lelaki namun juga tertarik pada perempuan? Jika demikian, kenapa beliau justru tertarik padanya dan menolak pesona yang dimiliki Putri Calista?

Namun, bukankah dengan demikian ia tidak perlu merasa ragu terhadap orientasi seksual Kaisar Arslan? Sebab, sebelumnya ia mengira bahwa Kaisar Arslan memiliki penyimpang seksual karena tertarik padanya yang berwujud lelaki.

Ziana mengamati paras Kaisar Arslan dengan seksama. Bibirnya, hidungnya dan bagian lainnya terpahat sempurna. Seperti yang selalu beliau sombongkan, yaitu selalu mengucapkan bahwa beliau manusia tak bercela. Memang benar, Kaisar Arslan adalah sosok yang hampir tak bercela. Kekuasaan, harta, dan fisik yang sempurna, hampir tidak ada yang tidak dimiliki pria ini.

Dan rasanya sungguh membanggakan bahwa sosok sempurna seperti Kaisar Arslan tertarik bahkan menginginkannya. Sepertinya ini bukan waktu yang tepat untuk berbangga diri. Kaisar Arslan pasti akan mencecarnya dengan banyak pertanyaan perihal alasannya menyamar. Tentang jati dirinya yang sebagai selir Raja Dimitri, apakah ia perlu jujur atau sebaliknya? Ini sedikit rumit.

Setelah beberapa lama berkutat dengan pikirannya, Ziana menusuk-nusuk lengan Kaisar Arslan dengan telunjuknya. Tindakannya seketika membuat kesadaran Kaisar Arslan tertarik.

Kaisar Arslan membuka matanya setengah dan bergumam, "kau sudah bangun....Ayo tidur lagi." Tangannya memeluk perempuan di sampingnya lebih erat.

Ziana menatap skeptis pada Kaisar Arslan yang kini memejamkan mata kembali. "Yang...," Ziana tidak melanjutkan perkataannya karena terbatuk-batuk, tenggorokannya terasa tidak nyaman.

Sontak Kaisar Arslan membuka matanya lebar-lebar. "Kau sudah membuka mata rupanya." Ujarnya setelah mendapatkan kesadaran sepenuhnya.

The Amazing FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang