27. Again

69.8K 10.7K 1.8K
                                    

Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥

Super panjang > 1900 kata untuk chapter ini.



"Astaga, kau cantik sekali!" Pekik Dasha dengan mata melebar, takjub dengan sosok yang baru saja keluar dari kamar mandi untuk berganti pakaian.

Dasha mengitari tubuh pengawal Kaisar Arslan tersebut dengan tatapan penuh pengamatan, "bukankah seharusnya kau terlahir sebagai perempuan? Lihat, pakaian yang kau kenakan sangat pantas, membuatmu terlihat cantik."

Ziana menanggapinya dengan senyum kaku. "Bagaimanapun saya tetaplah laki-laki, Putri Dasha."

"Aku ragu jika kau laki-laki. Lekuk tubuhmu seperti perempuan. Kulitmu begitu terawat seperti kulit perempuan bangsawan. Alih-alih tampan, struktur wajahmu justru mendefinisikan kecantikan. Apalagi dengan rambut palsu yang kau kenakan, itu benar-benar membuatmu seperti perempuan." Celoteh Dasha yang belum memudarkan ekspresi kagumnya.

Mendengarnya, membuat senyum Ziana bertambah kaku.

"Bagaimana bisa ada lelaki secantik dirimu? Aku yakin banyak sekali perempuan yang iri dengan kecantikan yang dimiliki lelaki sepertimu." Di akhir kalimatnya, Dasha tersenyum kecil. Pengawal Kaisar Arslan bernama Zion ini benar-benar terlihat cantik seperti perempuan. Pantas saja Kaisar Arslan menyuruh lelaki ini untuk menyamar sebagai perempuan.

Ziana yang tidak tahu harus menanggapi seperti apa, hanya terus menerus menerbitkan senyum kaku. Terlalu sering berpenampilan perempuan seperti sekarang bisa menjadi sebuah petaka.
Sebab, pada dasarnya dirinya memang seorang perempuan.

Ditambah lagi, rombongan dari Kerajaan Oriavad masih berada di tempat ini. Bagaimana jika salah satu dari mereka pernah melihatnya sebagai selir Ziana, atau bahkan justru Pangeran Jonas sendiri yang melihatnya berpenampilan seperti sekarang. Semoga saja hal buruk yang ia cemaskan tidak akan terjadi.

"Ayo, aku perlu memoles wajahmu agar semakin sempurna." Ujar Dasha kemudian.

Ziana lantas duduk di bangku yang tersedia di ruangan tersebut. Sungguh suatu hal yang tidak pernah terbayangkan, perempuan yang berstatus sebagai Putri dan juga istri dari Putra Mahkota, sekarang sedang merias wajahnya. Mungkin karena ini permintaan langsung dari Kaisar Arslan, membuat Putri Dasha enggan menolak.

"Putri Dasha, maaf jika membuat Anda kerepotan karena harus membantu saya yang hanya orang rendahan ini." Ujar Ziana penuh rasa sungkan.

"Aku tidak merasa direpotkan. Justru aku melakukannya dengan senang hati. Yang Mulia Kaisar meminta bantuanku, itu tandanya beliau mempercayaiku." Balas Dasha penuh kesungguhan.

Lagipula apa yang Dasha lakukan bukan suatu hal yang besar. Apalagi alasan utama Zion menyamar adalah untuk mencari tahu siapa orang yang telah berniat buruk pada Kaisar Arslan. Tentu saja Dasha akan membantu dengan senang hati. 

"Kudengar, kau menjadi juara pertama dalam pertandingan adu kekuatan kemarin?" Tanya Dasha disela kegiatannya memoles wajah Zion.

Dasha hanya memberikan riasan tipis karena pada dasarnya, wajah Zion sudah sempurna. Sudah ia katakan bukan, bahwa struktur wajah Zion nampak seperti perempuan?

The Amazing FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang